Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat dan pedagang kini mulai resah dengan tingginya harga daging sapi yang tinggi, yakni Rp 140 ribu per kilogram (Kg). Hal ini membuat sebagian pedagang memilih tidak berjualan sampai kondisi berangsur normal.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih bingung mencari cara untuk mengendalikan harga daging di Jakarta. Hanya saja, ketersediaan sapi sangat terbatas.
Baca Juga
Hal ini disebabkan, penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk BUMD PD Dharmajaya tidak disetujui pada APBD 2016. Sehingga, segala upaya untuk meningkatkan stok sapi jadi sulit.
Advertisement
"Itu makanya yang kita lagi bilang sama Dharmajaya, kalau Dharmajaya tidak dapat PMP ya begitu," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Â
Baca Juga
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyadari salah satu cara untuk menekan harga daging saat ini adalah memperbanyak stok sapi. Untuk sekarang, jumlahnya masih bisa dijaga tapi sangat terbatas.
"Kita mesti beli sapi sendiri, kalau kita bisa tekan. Sekarang Dharmajaya masih bisa, ada jual daging Rp 75 ribu, Rp 85 ribu,Rp 95 ribu tapi stok kita masih terbatas," imbuh Ahok.
Saat ini Dharmajaya memang memiliki rumah pemotongan sapi sendiri dan memiliki peternakan sapi di NTT. Tapi, masalah lainnya tidak adanya dana membuat sapi tidak bisa datang dengan cepat.
"Kita juga sudah punya kapal dari Kemenhub. NTT sudah stok sapi. Yang penting ada duit, petani maunya kontan," pungkas Ahok.
Pada APBD 2016, PD Dharmajaya kehilangan PMP Rp 50 miliar karena tidak disetujui. Batalnya PMP disebabkan karena tidak ada analisis investasi dari PD Dharmajaya. (Ahmad R/Ahm)
  Â