Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini akan melemah terbatas karena faktor eksternal dan internal. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pun diprediksi turun lagi 50 basis poin (bps) di 2016.
"Terjadi pelemahan terbatas, dengan rentang Rp 14.300 per dolar AS di tengah tahun ini dan akhir tahun ini 14.500 per dolar AS," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Baca Juga
Aldian menjelaskan, faktor yang mendorong pelemahan terbatas pada kurs Rupiah karena melihat ekspektasi pasar terhadap kebijakan penyesuaian suku bunga acuan The Fed yang tidak terlalu besar di 2016. Â
Advertisement
Ia memperkirakan kenaikan Fed Fund Rate hanya sekali sebesar 25 basis poin (Bps) di Maret 2016. Proyeksi ini mempertimbangkan ekonomi AS yang diramalkan lebih memburuk di tahun ini. Indikatornya pasar tenaga kerja dan pertumbuhan kredit tinggi.
Baca Juga
"Bahkan kami perkirakan AS bisa pangkas suku bunga lagi di 2017 karena ekonomi AS akan turun dibanding sebelumnya. Tapi kita akan bisa lihat secara mendalam bila data-data ekonomi AS sudah keluar," jelas Aldian.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kurs rupiah, lanjut Aldian, defisit transaksi berjalan bakal semakin lebar di tahun ini. Bank Indonesia memproyeksikan defisit transaksi berjalan di 2016 sebesar 2,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun sebelumnya 2 persen.
"Melambatnya ekonomi China berpengaruh ke penurunan harga komoditas dan berdampak pada ekspor Indonesia. Jadi rupiah bisa tertekan," ujar Aldian.   Â
Guna mempertahankan dan memacu sisi konsumsi sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi, Aldian menilai BI akan memangkas lagi tingkat bunga acuannya sebesar 50 Bps sepanjang tahun ini. Tahun lalu, BI telah memotong BI Rate sebesar 25 Bps dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen.
"BI Rate dipangkas lagi sebanyak 25 Bps pada Februari 2016 dan 25 Bps sisanya diturunkan lagi di kuartal II 2016 setelah pasar melihat bahwa kenaikan Fed Fund Rate tidak terlalu menakutkan karena cuma sekali dan kecil. Jadi BI Rate nantinya menjadi 6,75 persen," tandas Aldian. (Fik/Ahm)