Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengaku kagum atas prestasi yang ditorehkan Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. Bukan tanpa alasan, mantan orang nomor 1 di Indonesia tersebut diakui kehebatannya di dunia penerbangan.
Dalam kunjungannya ke kantor International Civil Aviation Organization (ICAO) Montreal, Kanada, Indroyono mendapat bukti kehebatan dari Habibie. Pembangun pesawat N-250 ini ternyata pernah menerima penghargaan Edward Warner Award. Hebatnya, dari 39 orang yang menerima penghargaan tersebut, hanya Habibie yang merupakan orang Asia.
Baca Juga
"Menariknya di markas ICAO, ada 39 nama yang mendapat Edward Warner Award. Hebatnya, dari 39 nama hanya 1 orang Asia, yang namanya Profesor Habibie," ujar Indroyono, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Edward Warner Award merupakan penghargaan yang diberikan dalam bidang penerbangan yang memberikan kontribusi pada penerbangan sipil. Nama penghargaan tersebut diambil dari nama presiden pertama ICAO Edward Pearson Warner. "Karena dia mampu mengawal Dirgantara. Dia terkenal bukan Presiden RI ke-3, tapi tokoh penerbangan," ia menambahkan.
Orang-orang Indonesia memiliki potensi yang besar di dunia penerbangan. Lantaran, mereka banyak berkontribusi di dunia penerbangan internasional.
Namun, pihaknya menyesalkan sampai saat ini Indonesia bukan menjadi anggota dewan ICAO. ICAO merupakan badan di bawah naungan PBB yang fokus di bidang penerbangan sipil. Di dalamnya terdapat 36 negara yang merupakan anggota dewan yang memiliki hak eksklusif untuk menentukan regulasi penerbangan dunia.
Saat ini, Indonesia sedang mengejar posisi dewan tersebut. Hal tersebut juga mempertimbangkan perkembangan industri penerbangan Indonesia. ‎"Insinyur ada di Boeing, Airbus, Bombardier semua di sana, Garuda maintenance terbesar dunia tapi bukan ICAO," tandas dia. (Amd/Gdn)