Liputan6.com, Jakarta Terorisme merupakan salah satu isu penting seluruh negara di dunia. Para teroris yang tergabung dalam kelompok ISIS mulai mengincar dan masuk ke Indonesia untuk melancarkan aksinya, termasuk merekrut personel dengan cara mencuci otak (brainwash) lewat pendekatan agama.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dalam Forum CIMB Niaga 2016: The Year of Investment mengungkapkan, jaringan kelompok ISIS memanfaatkan sosial media untuk mengkampanyekan aksinya dan melakukan rekrutmen sesuai dengan target yang diincar.
"Sosial media perlu diwaspadai karena mereka mengatasnamakan Indonesia dan Islam sebagai kedok terorisme. Kita harus melawannya karena ISIS berhasil mem-brainwash masyarakat kita yang tingkat pendidikan dan kemiskinannya rendah melalui pendekatan agama," katanya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Baca Juga
Ia menjelaskan jaringan ISIS telah beroperasi di 17 negara. Pemerintah, kata Luhut, harus mencegah perkembangan jaringan ISIS semakin besar di Indonesia. Dalam hal ini, butuh kerja sama dari seluruh pihak karena masyarakat harus tahu bahwa ada ancaman terorisme yang menghantui Indonesia.
"Kita juga sudah mengusulkan revisi Undang-Undang (UU) Terorisme supaya kita punya tindakan preventif atau pencegahan terorisme. Diharapkan bisa selesai 1,5 bulan ke depanta supaya kita bisa mencegahnya, seperti kalau ada yang kita curigai terlibat termasuk diduga ada pihak yang mengalirkan dana untuk ISIS, kita bisa interogasi. Dulu kan tidak bisa," ucap Luhut. Â
Seluruh pihak di Indonesia, katanya, harus kompak memerangi terorisme. Apalagi badan intelijen di seluruh dunia tidak akan dapat menjamin kapan, di mana, dan bagaimana terorisme terjadi. "Mau intelijen AS, Paris, Inggris, atau di manapun tidak ada yang bisa menduga. Jadi jangan bilang kita kecolongan saat teror Thamrin," Luhut menegaskan.
Bahkan, Luhut mengklaim bahwa penanganan terorisme di Thamrin beberapa waktu lalu merupakan yang tercepat dibanding pemerintahan di negara mana pun di dunia. Luhut mengaku Indonesia memperoleh apresiasi dari sejumlah negara atas penanganan tersebut.
"Semua jajaran siaga, jangan anggap kita tidak bisa. Kita tidak akan pernah menyerah dan jelang Imlek nanti kita akan perketat keamanan," kata Luhut. (Fik/Ndw)
Advertisement