Liputan6.com, Jakarta- Sebagai benua dengan luas terbesar dan memiliki populasi paling banyak, Asia juga telah menjelma sebagai rumah bagi para miliarder dunia. Sepuluh dari 50 orang terkaya di dunia berasal dari Asia. Lebih mencengangkannya lagi, kekayaan gabungan mereka bisa mencapai nilai hingga US$ 205 miliar atau setara Rp 2.780 triliun.
Setiap tahunnya lembaga riset Wealth-X melansir data tentang beberapa orang terkaya dunia. Melansir laman Business Insider, Kamis (4/2/2016), survei tersebut didasarkan dari berbagai faktor dan asset yang mereka miliki sepanjang hidup.
Lalu siapa saja miliarder yang mampu masuk ke dalam daftar orang terkaya di Asia? Berikut ulasannya:
Advertisement
10. Lei Jun
Total aset: US$ 14,4 miliar atau Rp 197,2 triliun
Pria berusia 45 tahun ini merupakan otak jenius dibalik inovasi teknologi perusahaan Xiaomi. Di tangan handalnya, Xiaomi mampu menjadi perusahaan ponsel pintar terbesar ke empat di dunia hanya dalam kurun waktu tiga tahun.
Lei pertama kali terjun ke dunia teknologi setelah bekerja untuk Kingsoft, perusahaan perangkat lunak asal China yang hampir sama dengan Microsoft.
Ia pun mampu menanjak tangga karir dengan mulus hingga menjadi CEO dan membuka perusahaan tersebut ke public pada tahun 2007. Pada tahun 2010, ia kemudian mendirikan perusahaan teknologi barunya, Xiaomi.
9. Dilip Shaghvi
Total aset: US 16,4 miliar atau Rp 224,6 triliun
Miliarder asal India ini mampu meraup kekayaannya dari bidang farmasi. Setelah lulus dari University of Calcutta pada tahun 1982, Dilip Shangvi mulai bekerja untuk membantu ayahnya di bisnis farmasi.
Ia pun melihat kesempatan bagus untuk membuat obat bernama Lithosun. Obat tersebut mampu untuk mengobati kelainan depresi yang saat itu belum banyak dijual di India. Itulah titik balik dimana ia memulai membangun Sun Pharmaceutical.
Hanya dalam waktu satu tahun, Sun Pharmaceutical mampu mencetak keuntungan penjualan lebih dari US$ 100 ribu. Kini Sun Pharmaceutical merupakan salah satu perusahaan terbesar di India.
8. Azim Premji
Total aset: US$ 16,5 miliar atau Rp 226 triliun
Pada tahun 1966, Azim Prenji memutuskan untuk keluar dari bangku kuliahnya di Stanford untuk menjadi tulang punggung keluarga akibat ayahnya meninggal. Ia pun mengambil alih usaha peoduk sayuran ayahnya dan menamainyaWipro.
Di bawah tangan handalnya, Wipro kemudia berganti memproduksi beberapa produk toilet, kamar mandi dan juga IT. Kini perusahaannya berhasil menduduki perusahaan terbesar ketiga di India dengan keuntungan mencapai US$ 7,6 miliar.
Ma Huateng
7. Ma Huateng
Total aset: US$ 17,1 miliar atau Rp 234,2 triliun
Insinyur perangkat lunak asal China, Ma Huateng mampu menemukan portal internet terbesar China, Tencent Holdings, pada tahun 1998. Saat itu usianya masih menginjak 26 tahun.
Perusahaan buatan Ma mampu melesat hingga dipakai menjadi platform dari beberapa perusahaan teknologi lainnya seperti QQ dan WeChat.
6. Lee Shau Kee
Total aset: US$ 18,5 miliar atau Rp 253,4 triliun
Lee Shau Kee mendirikan perusahaannya di bidang pembangunan lahan dengan nama Henderson Land Development pada tahun 1973. Selama 43 tahun, Henderson Land Development mampu menjadi perusahaan real-estate paling besar di Hong Kong dan China.
Setiap tahunnya, perusahannya mampu mendapat keuntungan penjualan hingga US$ 3 miliar. Tidak heran apabila Lee pun didapuk sebagai salah satu orang terkaya di Asia.
5. Li Ka-shing
Total aset: US$ 19,5 miliar atau Rp 267,1 triliun
Miliarder berusia 87 tahun ini mampu mendapat kekayaannya dari perusahaan properti miliknya, CK Hutchison Holdings. Selain dikenal sebagai pebisnis ulung, Li Ka-shing juga merupakan seorang investor yang cermat.
Li juga mendirikan sebuah venture capital yang kini sudah menjadi penyuntik dana bagi beberapa perusahaan raksasa seperti Facebook, Skype dan Spotify.
4. Alwaleed bin Talal bin Abdul Aziz al Saud
Total aset: US$ 22,5 miliar atau Rp 308,2 triliun
Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdul Aziz al Saud merupakan cucu dari Abdul Aziz al Saud, raja pertama Arab Saudi. Walaupun memiliki latar belakang finansial yang telah mumpuni, miliarder satu ini juga lihai untuk menambah pundi-pundi kekayaannya dari berbagai langkah investasi yang ia lakukan.
Di bawah bendera Kingdom Holding Company, ia tidak segan untuk mengucurkan dana investasi di berbagai sektor seperti properti, edukasi, hingga dunia hiburan.
Perusahaan besar yang sudah menerima suntikan dananya seperti Twitter, The Four Seasons, Time Warner, dan Motorola.
Advertisement
Mukesh Ambani
3. Mukesh Ambani
Total aset: US$ 24,8 miliar atau Rp 339,7 triliun
Miliarder ini mendapat kekayaannya dari sektor gas dan minyak bumi. Ia mampu menjadi pimpinan perusahaan Reliance Industries setelah ayahnya meninggal pada tahun 2002.
Ia mampu mencetak keuntungan tahunan hingga US$ 62 miliar dari bidang energi, petrokimia, tekstil, sumber daya alam hingga telekomunikasi. Pria 58 tahun ini kini didapuk sebagai miliarder terkaya di India.
2. Jack Ma
Total aset: US$ 26,5 miliar atau Rp 363 triliun
Siapa yang tidak mengenal Jack Ma? Penemu Alibaba group ini sering sekali dikenal sebagai salah satu innovator ulung. Sebagai orang terkaya nomor dua di China, Jack Ma memulai membangun perusahaannya sejak tahun 1999.
Lima belas tahun setelah jerih payahnya membangun perusahaan teknologinya, perusahaannya mampu memecahkan rekor US$ 25 miliar sejak pertama kali dibuka untuk public.
1. Wang Jianlin
Total aset: US$ 29,2 miliar atau Rp 400 triliun
Peringkat pertama ditempati oleh miliarder asal China, Wang Jianlin. Pria ini merupakan bos besar di balik perusahaan Dalian Wanda Group yang kini sudah merambah di berbagai sektor dan menyalurkan dana investasi di beberapa perusahaan raksasa.
Salah satu investasi terbesar milik Dalian Wanda Group adalah pembangunan properti di Sydney dan Madrid. (Vna/Ndw)