Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan beras di masyarakat masih cukup besar di awal tahun ini. Selain itu, sebaran beras antara produsen, pedagang dan juga di konsumen masih terjaga.Â
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian Suwandi menjelaskan, masalah stok beras selalu menjadi topik diskusi yang hangat. Selain masalah stok, topik diskusi yang selalu muncul adalah keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Suwandi menjelaskan, untuk menyelesaikan masalah diskusi tersebut seharusnya bisa menggunakan hasil survei dari Sucofindo yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan pada periode 2007 hingga 2011.Â
Baca Juga
Dalam survei tersebut, setelah musim kemarau, periode Oktober 2010, menghasilkan data stok di produsen 64,21 persen, di pedagang 24,29 persen dan di konsumen 11,5 persen.
Sedangkan survei setelah panen raya, Juni 2011 menyebutkan stock di produsen 81,51 persen, di pedagang 9,02 persen dan di konsumen 9,47 persen. 'Hasil surbei ini berguna untuk menjawab keberadaan sebaran surplus beras yang ada di masyarakat dan di Bulog," jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (5/2/2016).Â
Berdasarkan perhitungan Neraca Beras tahun 2015 diperoleh ketersediaan beras surplus 10,25 juta ton beras. Mengingat perhitungan neraca beras sudah termasuk penyerapan beras PSO dan komersial Bulog 2015 sebesar 2,7 juta ton, maka ketersediaan surplus beras di masyarakat menjadi 7,55 juta ton.
Menghitung sebaran surplus beras di masyarakat 7,55 juta ton dengan menggunakan hasil survei Sucofindo periode Oktober 2010, diperoleh sebaran stock berada di petani 4,85 juta ton  atau 64,21 persen, di pedagang 1,83 juta ton  atau 24,29 persen dan di konsumen 0,87 juta ton beras  atau 11,5% persen.
Kondisi sebaran stock ini dinamis antar waktu, dimana stok beras di produsen akan jauh lebih banyak lagi bila panen raya tiba. Hasil survey ini juga bisa untuk menghitung lebih detail lagi sebaran stok baik yang ada di penggilingan, grosir, pengecer, restoran, hotel dan lainnya. (Dny/Gdn)
Â
Advertisement