Sukses

Wapres JK: Ekonomi Masih Cukup Baik

Wapres Jusuf Kalla menilai perekonomian nasional masih cukup baik sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla  (JK) memastikan pemerintah masih memiliki langkah untuk bisa membuat Indonesia menarik di mata investor. Sejauh ini, perekonomian nasional dinilai masih cukup baik sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Ini terkait langkah beberapa perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti Toshiba dan Panasonic.

"Ekonomi masih cukup bagus untuk hal-hal tertentu. Selain paket kebijakan juga ada upaya lain," ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (5/2/2016). ‎

JK menampik paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tak memberikan dampak. Menurut dia, gelombang PHK sudah lama berlangsung. Penyebabnya bukan semata karena faktor ekonomi.

Langkah PHK yang dilakukan Ford maupun Panasonic dan lainnya dilakukan dengan alasan inefisien.

Dia mencontohkan perusahaan di sektor pertambangan, akibat penurunan harga komoditas membuat banyak yang gulung tikar.

Kondisi ini dinilai tak perlu dikhawatirkan karena ada juga perusahaan yang menambah investasinya di Indonesia.

"Toyota, Honda naikan produksi. Toshiba persoalannya di Jepang, induknya. Ada pengalihan kepemilikan makanya ada efisiensi. Jadi ini aksi korporasi," jelas JK.     

Terkait ini, dia memastikan pemerintah akan mengambil langkah agar industri nasional bisa efisien dan berjalan dengan baik. Salah satunya menyangkut suku bunga perbankan.

"Kita bicarakan bagaimana kita punya daya saing. kalau keadaan ekonomi kita tidak punya daya saing, bunga masih tinggi maka dunia industri dan perdagangan kita mahal. salah satunya ialah keuangan/suku bunga," JK memungkasi. (Silvanus/Nrm)