Sukses

Keputusan Keuangan yang Mesti Dilakukan Tahun Ini

Kamu sedang menyusun rencana keuangan. Berikut ini delapan keputusan keuangan tidak akan membuat kamu menyesal.

Liputan6.com, Jakarta - Membuat keputusan, apalagi berkaitan dengan uang, bukan perkara yang mudah. Jika pilihan yang diambil salah, tentu akan membuat runyam bahkan menimbulkan bencana finansial.

Nah, bagi kamu yang sedang menyusun rencana keuangan, berikut ini  keputusan finansial yang tidak akan membuatmu menyesal jika melakukannya. Berikut daftarnya seperti dikutip dari www.cekaja.com, Sabtu (6/2/2016):

1. Simpan lebih banyak untuk pensiun

Berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk menikmati masa pensiun yang sehat dan menyenangkan? Tentunya ini tergantung pada kehidupan seperti apa yang mau kamu lakukan setelah meninggalkan dunia kerja.

Kalau kamu ingin berkeliling dunia, tentu uang yang disiapkan lebih banyak dibandingkan mereka yang ingin pensiun dengan bersantai di rumah menonton tv, membaca koran atau bermain bersama cucu.

Misalnya kamu berusia 25-30 tahun, dengan biaya hidup Rp 5 juta per bulan, memasuki masa pensiun 25 tahun lagi, dengan inflasi 10-12 persen, maka dibutuhkan dana pensiun Rp 115 juta per bulan atau Rp 1,5 miliar per tahun. Itu uang yang cukup banyak.

Untuk mencapainya kamu hanya perlu melakukan satu hal, yakni menyisihkan uang sebanyak mungkin untuk pensiun.

(Baca juga: Kota-Kota Besar di Indonesia Ini Bisa Memberikan Keuntungan Finansial di Tahun 2016)

2. Siapkan dana darurat

Apa yang kamu lakukan jika mobilmu butuh pergantian suku cadang atau rumah butuh renovasi mendadak? Kebanyakan orang akan menggunakan kartu kredit sebagai solusi meskipun hal ini akan menambah utang. Opsi yang lebih sebenarnya adalah menyiapkan dana darurat.

Perencana keuangan menyarankan agar tiap orang memiliki dana darurat dengan besaran yang bisa membiayai 6 bulan biaya hidupmu.

3. Lunasi kartu kredit

Selalu lunasi tagihan. Cara paling benar dalam membayar tagihan kartu kredit adalah selalu melunasi jumlah utang. Dengan cara ini kamu akan terhindar dari biaya keterlambatan dan bunga-bunga yang mencekik. Jika perlu, jual aset yang ada untuk melunasi tagihan.

Hidup akan terasa lebih baik jika kamu tidak memiliki utang. Dahulukan bayar tagihan dengan bunga paling besar.

Jika kamu memiliki lebih dari satu kartu kredit, sementara dana yang kamu punya untuk membayar terbatasi, sebaiknya buat skala prioritas. Bayar tagihan dengan bunga paling besar.

Hal ini bisa menghindarkan kamu dari kemiskinan karena utang yang kian besar. Setelah tagihan dengan bunga paling besar beres, kamu bisa fokus melunasi tagihan selanjutnya.

4. Kredit rumah yang tidak akan sanggup kamu bayar

Bagi orang yang akan membeli rumah, sangat menggoda untuk memiliki rumah yang lebih besar, terletak di kawasan yang lebih strategis tapi harganya jauh lebih mahal.  Membeli rumah yang tidak sesuai dengan anggaran akan menjadi bencana finansial di kemudian hari.

Dibandingkan harus menghadapi kekacauan di kemudian hari, lebih baik sesuaikan kebutuhan dengan bujet meskipun itu bukan rumah idamanmu.

5. Buat anggaran  pengeluaran rutin

Setiap tujuan keuangan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, harus mendapatkan alokasinya sendiri-sendiri. Dengan begitu kamu dapat terhindar dari belanja berlebihan.

Contohnya, ketika kamu dan teman-teman sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, kemudian ada sebuah barang yang sangat menarik perhatian, kamu tidak menjadi mudah membeli barang tersebut karena barang itu tidak ada dalam anggaran bulanan.

Untuk membuat anggaran caranya mudah. Pertama, tuliskan semua penghasilanmu selama sebulan. Kemudian tuliskan seluruh pengeluaran rutin yang tidak pernah berubah ini akan mencakup belanja makanan, transportasi, tagihan kartu kredit, asuransi dan alokasi investasi.

(Baca juga: Ciri Pasangan yang Harus Kamu Cari Agar Urusan Finansial Selalu Bahagia)

6. Lacak pengeluaranmu

Bagi kamu yang merasa sering mengalami kesulitan keuangan, inilah saatnya untuk menyelidiki diri sendiri. Maksudnya adalah mencari tahu seperti apa kebiasaan belanja selama sebulan.

Cobalah bandingkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan terakhir. Hitunglah dalam persentase pengeluaran-pengeluaran rutin dan nonrutin yang dikeluarkan sebulan terakhir. Dengan begitu, kamu akan mampu mengenali alokasi pengeluaran mana yang berlebihan. (Ahm/Ndw)