Sukses

Meski Ada PHK, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Bergairah

Jumlahnya pun diharapkan lebih besar seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah maraknya kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ternyata ada penyerapan tenaga kerja yang berasal dari investasi pemerintah maupun swasta. Jumlahnya pun diharapkan lebih besar seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik di tahun ini.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres), Sofjan Wanandi mengungkapkan, pemerintah sedang memacu pemerataan pembangunan infrastruktur dari Sabang sampai Merauke. Investasi pemerintah dalam bentuk belanja modal ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Investasi swasta yang ekspansi maupun penanaman modal baru memang besar, apalagi belanja modal pemerintah. Ini yang bisa diandalkan untuk penyerapan tenaga kerja. Sekarang saja, industri semen sedang memacu kapasitas maksimal untuk memenuhi permintaan," jelasnya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (7/2/2016).

 

Lebih jauh diakui Sofjan, dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen-5,5 persen di tahun ini, penciptaan lapangan kerja dipastikan besar jika mengacu pada kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi menyerap 250 ribu tenaga kerja.

"Penyerapan tenaga kerjanya bisa lumayan besar, karena ada investasi baru maupun ekspansi meskipun buruh yang dipakai butuh keterampilan dan skill yang berbeda. Misalnya Panasonic restrukturisasi pabrik lighting jadi produk LED, pasti butuh tenaga kerja yang sesuai dengan peralihan teknologi ini," terang Sofjan.

Pemerintah, sambung Mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) ini akan bekerja keras membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat, membantu meringankan dunia usaha dengan mengurangi ongkos logistik di dalam negeri, mempercepat realisasi proyek-proyek investasi yang sudah ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan upaya lainnya.

"Jadi kita mesti ubah mentalitas dari minta-minta menjadi kerja keras di saat ekonomi lagi sulit, baik bagi pemerintah, buruh maupun masyarakat," harap Sofjan.

Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada tahun 2015 tercatat berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 612.026 tenaga kerja atau naik 15 persen dari posisi tahun 2014 sebesar 529.464 tenaga kerja.

Penyerapan tenaga kerja tersebut merupakan buah dari peningkatan nilai investasi di luar pulau Jawa yang mencapai Rp 249 triliun atau meningkat 16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi jumlah proyek investasi peningkatannya bahkan lebih signifikan mencapai 119 persen dari sebelumnya 3.421 proyek menjadi 7.506 proyek. (Fik/Zul)