Sukses

Perusahaan Raksasa Korea Genjot Produk dan Ekspor Gula Semut RI

Pemasaran gula semut juga dilakukan ke kawasan Eropa, Australia dan Amerika Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Korean Trade Investment Promotion Agency (KOTRA) di bawah kepemimpinan Direktur Jenderal Kim Byungsam melanjutkan dukungan program satu desa satu produk alias one village one product (OVOP) yang telah dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM. Kim Byungsam resmi menggantikan Soo Yoo Hwang per 1 Februari lalu.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta mengatakan, salah satu program pengembangan OVOP yang telah difasilitasi KOTRA adalah kerja sama perusahaan Korea, PT Cheil Jedang dengan Koperasi Jatirogo di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Cheil Jedang Indonesia dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo telah diselenggarakan di Jakarta pada 29 Oktober 2015. Koperasi yang berdiri pada 2008 ini mempunyai basis anggota sebanyak 1.004 orang.

Usaha utama koperasi adalah memproduksi gula semut dengan potensi produksi mencapai 3,4 ton per hari. Volume penjualan sepanjang tahun lalu mencapai 408 ton dengan nilai bisnis mencapai Rp 8 miliar.

Pemasaran gula semut selain di dalam negeri, juga sudah diekspor ke kawasan Eropa, Australia dan Amerika Utara.

"Program penjualan ini akan terus ditingkatkan dengan memperluas akses pemasaran termasuk meningkatkan kualitas kemasan secara berkelanjutan," kata Wayan Dipta dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (8/2/2016).

Berdasarkan laporan keuangan Koperasi Jatirogo, penjualan produk gula semut ke PT Cheil Jodang  periode Desember 2015 sampai dengan Januari 2016 mencapai Rp 150 juta.

Seperti diketahui, program One Village One Product (OVOP) telah ditangani Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2007 sampai saat ini, sesuai arahan Inpres Nomor 6 tahun 2007 tanggal 8 Juli 2007.

Dalam amanat Inpres ini, agar pengembangan sentra dilakukan melalui pendekatan OVOP. Program tersebut difokuskan pada produk yang memiliki ciri khas daerah setempat atau produk yang secara kultural memiliki potensi pasar baik domestik maupun ekspor.

Sebelumnya di periode 10 Oktober 2013, telah dilakukan Penandatangan Kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan KOTRA yang bertujuan mengembangkan kerja sama dan mendukung gerakan OVOP.

Artinya, KOTRA akan mendorong perusahaan-perusahaan Korea yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), buat meningkatkan daya saing koperasi dalam mengembangkan produk unggulan daerah melalui pendekatan OVOP.

Pada tahap awal, perusahaan Korea yang berkomitmen mendukung pengembangan OVOP melalui koperasi adalah Cheil Jedang, Samsung Electronics, Hana Bank, PT Eagle, dan Lottemart.
Peran perusahaan-perusahaan tersebut adalah memfasilitasi koperasi binaannya untuk meningkatkan kualitas produk seperti gula semut.

Bentuk dukungannya mulai dari pengadaan teknologi untuk memperbaiki proses produksi, peningkatan kualitas kemasan hingga pemasaran di pasar domestik melalui jaringan pemasaran Lottemart, dan  melalui media internet Qoo10.co.id maupun melalui pemasaran ekspor. (Fik/Ahm)