Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata RI bersama para pelaku industri pariwisata untuk pertama kali menyambut gelombang wisatawan mancanegara asal China dengan perayaan Imlek di Bali. Temanya serba-angka 10. Diadakan pada 10 Februari 2016, dengan 10 macam menu makanan khas China, satu meja diisi oleh 10 orang.
"Ada 1.388 wisman yang confirm ikut acara Imlek ini," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2/2016).
Baca Juga
Para turis menyewa pesawat untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Jumlah yang charter flight lewat Garuda Indonesia ada 23.000-an turis. Mereka menyewa 65 pesawat milik maskapai yang seluruh badan pesawatnya ditempel logo Wonderful Indonesia itu. Yang non-Garuda dan pesawat reguler, lebih dari 50.000 yang ingin menikmati suasana budaya dan tradisi khas Bali.
Advertisement
Kebanyakan, kata Arief, wisman asal China yang berwisata ke Bali itu berasal dari Provinsi Xinjiang, Helongjiang, Hubei, Shanghai, Henan, Hunan, Liaoning, Beijing, Shenzhen, Guangzhou, Hangzhou, Wuhan, Chengdu, Chongqing, dan lainnya.Â
Baca Juga
Perayaan Imlek Wonderful Indonesia yang pertama diadakan di Bali ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, dan Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Pulau Bali.
Beberapa tokoh masyarakat Tionghoa Indonesia juga bersama-sama dengan 1.388 wisman asal China merayaan Imlek ini dengan tema '10'. Perayaan ini dilakukan tanggal 10, bertepatan dengan Hari Raya Galungan.
"Menu masakan khas Imlek ini dipilih dengan sangat hati-hati. Tradisi kuliner China juga kaya akan falsafah luhur sangat tinggi. Saya kira baik juga kita memahami budaya kuliner mereka," jelas dia.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga Februari 2016 ini telah menerima permohonan 200 penerbangan dari Negeri Tirai Bambu itu.
"Sampai akhir Februari, ada 200 flight yang sudah mengajukan permohonan mendarat di Bandara Ngurah Rai," ucap General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo.
Menurut Trikora, saat ini telah mendarat sekitar 100 penerbangan dari China ke Bali. Seratus penerbangan itu terhitung sejak pertengahan Januari lalu hingga akhir Februari ini.
Salah satu persiapan, kata Trikora, adalah melakukan pengetatan pengamanan. Selain itu, Trikora menuturkan juga menambah pelayanan-pelayanan, salah satunya memberikan sambutan tarian Bali.
Seperti diketahui, nama 'Bali' memang sangat terkenal di China. Laksamana Cheng Ho dalam muhibah berlayar ke Laut China Selatan memang sampai ke Bali. Itu yang sedang dipromosikan sebagai Jalur Cheng Ho. "Yakni dari Aceh, Batam, Belitung, Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Tuban, Surabaya dan Bali," ujar Arief. (Yas/Ahm)