Sukses

Penyaluran KUR Bertambah Jadi Rp 103,2 Triliun di 2016

penambahan KUR tersebut seiring dengan penambahan jumlah bank peserta KUR yang kini menjadi 19 bank.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sepakat menambah  total alokasi‎ penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2016 menjadi Rp 103,2 triliun dari sebelumnya Rp 100 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengungkapkan penambahan KUR tersebut seiring dengan penambahan jumlah bank peserta KUR yang kini menjadi 19 bank.

"Kita juga membuka kemungkinan KUR diberikan kepada lembaga keuangan bukan bank," tegas Muliaman di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

 

Muliaman menambahkan, lembaga keuangan bukan bank yang berencana menjadi peserta penyalur KUR ada empat, yaitu BCA Finance, Adira Dinamika Finance, Mega Central Finance dan Federal International Finance. Empat lembaga keuangan bukan bank tersebut bakal menyalurkan Rp 1,5 triliun.

Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah menyusun sistem channeling dalam penyaluran KUR ini agar nantinya dapat mengikutsertakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sistem itu ini saat ini tengah dirancang oleh OJK.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyarankan kepada bank-bank baru peserta penyalur KUR atau lembaga keuangan bukan bank untuk segera menyesuaikan sistem Teknologi Informasi yang ada. 

"Agar bank-bank yang sudah resmi penyalur nanti untuk segera sesuaikan sistem IT. Jadi tidak ada kerugian dari dirinya menjadi bank peserta KUR," tegas dia.

Seperti diketahui, penyaluran KUR di 2016 hingga 5 Februari 2016‎ sebesar Rp 6,4 triliun dengan total debitur KUR sebesar 298.728. Adapun dari jumlah tersebut bank-bank BUMN masih paling dominan, seperti BRI, Bank Mandiri dan BNI. (Yas/Zul)

Video Terkini