Sukses

Musibah Banjir, Stok Bahan Pokok di Sumatera Barat Terkendali

Kementerian Perdagangan memastikan stok pangan, harga, dan distribusi bahan pangan pokok pasca banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan memastikan stok pangan, harga, dan distribusi bahan pangan pokok pasca banjir di sejumlah daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, masih aman, stabil, dan terkendali. Demikian ditegaskan Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis Robert James Bintaryo usai meninjau Desa Nagari Gunung Malintang, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, pada Kamis, 11 Februari 2016 kemarin.

Kementerian Perdagangan memantauan Pasar Gunung Malintang, Jorong Batu Balah yang berlokasi sekitar enam jam dari Kota Padang. Pasar Gunung Malintang merupakan pasar barang kebutuhan pokok yang hanya beroperasi setiap hari Jumat dan menampung sekitar 100 pedagang.

“Kemendag akan mengusahakan perbaikan pasar ini dan akan mengoordinasikan dengan Dinas Pemerintah Kabupaten Lima puluh Kota untuk memperbaiki fisik pasar yang rusak di daerah itu,” jelasRobert seperti tertulis dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2/2016). 

Selain ke pasar, Kemendag menyempatkan diri berkunjung ke Koto Mesjid dan Jorong Pauh Ano. Dalam kunjungan ini, diketahui pula banyak sawah yang terendam akibat bencana banjir dan sejumlah instalasi listrik mati total.

Selain Kabupaten Lima Puluh Kota, jajaran Kementerian Perdagangan juga meninjau Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Hingga saat ini harga bahan pangan pokok terpantau stabil dan arus distribusi masih lancar. Namun demikian, akses jalan utama Solok-Kerinci (Jambi) dilaporkan tergerus banjir sehingga menyebabkan satu jalur mengalami kerusakan.

Kondisi jalan masih bisa dilewati oleh kendaraan sedang, namun dikhawatirkan terputus jika hujan datang dan dapat menghambat transportasi bahan kebutuhan pokok di daerah tersebut.

“Arus distribusi di Kabupaten Solok lancar untuk saat ini. Namun, Pemda harus segera memperbaiki jalur utama yang menghubungkan Solok Selatan dan Jambi, karena dikhawatirkan jika ada banjir susulan, maka jalur utama akan terputus total dan jalur distribusi dapat terhambat,” jelas Robert.

Pantauan di Kabupaten Solok dilakukan di Pasar Muara Labuah dan Pasar Sabtu Nagari Luak Kapau Duo. “Di Pasar Muara Labuah, Solok Selatan sempat terkena banjir, namun saat ini sudah beroperasi kembali. Aktivitas pasar hanya terganggu selama satu hari. Bangunan fisik pasar tidak rusak, namun tenda milik pedagang mengalami kerusakan,” kata Robert.

Sementara itu di Pasar Sabtu Nagari Luak Kapau Duo, terdapat akses jembatan terputus akibat banjir. Hal ini sempat berdampak pada terhambatnya akses di Nagari Kapau Duo dengan pasar. Ada jalur alternatif, tetapi perlu memutar sepanjang 10 km. “Kondisi fisik pasar tidak mengalami kerusakan, hanya perlu pembersihan lumpur sisa banjir dan perbaikan sarana pendukung (con blok),” tuturnya.

Robert juga menyampaikan bahwa Dinas Perindag Solok Selatan meminta bantuan tenda sekitar 100 set untuk mengganti tenda pedagang yang rusak. “Kemendag akan mengusahakan bantuan tenda ini dapat segera dipenuhi untuk para pedagang pasar di Solok Selatan,” tandasnya. (Gdn/Ndw)

Video Terkini