Liputan6.com, Jakarta - Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, PT Pegadaian (Persero) menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, Pegadaian juga menjalin kerja sama dengan Prudential sehingga nasabah perusahaan asuransi tersebut dapat membayar premi melalui Pegadaian.
Humas Pegadaian, Basuki Tri Andayani menjelaskan, kemudahan pembayaran beragam rekening menjadi harapan semua orang. Dulu, pembayaran rekening listrik harus disetor di kantor PLN. Pembelian tiket kereta harus dibayar di loket stasiun. Begitu pula dengan pembayaran rekening air, langganan TV kabel, dan sebagainya.
Kini pembayaran aneka tagihan dapat diselesaikan di satu tempat saja. Sebagai lembaga BUMN yang konsisten membantu masyarakat “mengatasi masalah tanpa masalah”, Pegadaian terus mengembangkan bisnis jasa multi pembayaran secara online.
Baca Juga
Sebelumnya, Pegadaian telah menyediakan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran. Penyetoran tagihan listrik, air, langganan TV kabel, maupun pembelian pulsa telepon selular, token listrik, dan tiket kereta api dilayani di 4.430 outlet di seluruh Indonesia.
Begitu pula dengan pembayaran angsuran kredit kendaraan bermotor. Pegadaian telah menjalin kerjasama dengan beberapa merk motor, mobil, serta beberapa lembaga pembiayaan. Selain jasa multi pembayaran secara online, Pegadaian juga melayani jasa pengiriman uang baik dalam maupun luar negeri.
Dalam rangka mendukung program BPJS Kesehatan yang ditelorkan Pemerintah, Pegadaian melayani pembayaran setoran iuran di 4.430 outlet di seluruh Indonesia. Layanan ini semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Mulai Senin, 15 Februari 2016 masyarakat dapat membayarkan iuran BPJS Kesehatan melalui loket-loket Pegadaian,” jelas Basuki seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (14/2/2016).
Basuki melanjutkan, Pegadaian juga mengembangkan produk jasa multi pembayaran online pun dikembangkan untuk produk asuransi. “Nasabah asuransi Prudential saat ini dapat membayarkan preminya melalui Pegadaian juga,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2015, perusahaan ini mencatat layanan jasa multi pembayaran sebanyak 3,9 juta transaksi. Dengan bertambahnya ragam layanan, manajemen menargetkan tahun 2016 tumbuh 40 persen menjadi 5,5 juta transaksi.
Pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan BUMN ini merupakan implementasi dari program optimalisasi aset yang dicanangkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham. (Fik/Gdn)
Advertisement