Sukses

AP II Patok Kapasitas Bandara Silangit Naik Jadi 120 Ribu

Pengembangan dilakukan karena Bandara Silangit berpotensi menjadi salah satu bandara skala besar di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengembangkan Bandara Silangit di Tapanuli Utara. Pengembangan bandara tersebut antara lain berupa penambahan panjang dan lebar landasan, terminal serta pemagaran di sekitar area bandara.

Proses pengembangan bandara tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini sehingga bisa menambah frekuensi penerbangan, terutama dari Jakarta. Targetnya, kapasitas bandara naik dari 17 ribu menjadi 120 ribu penumpang per tahun.

Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan dilakukan karena Bandara Silangit berpotensi menjadi salah satu bandara skala besar di Indonesia. Terlebih lagi lokasi bandara tersebut dekat dengan objek wisata Danau Toba.

Selama ini bandara tersebut hanya disinggahi pesawat ATR milik dua maskapai lokal, yaitu Wings Air dan Susi Air. Dengan rute Kualanamu Sumatera Utara dan Hang Nadim Batam.

"Sekarang sudah ada Wings dan Susi Air. Jadi di bandara ini ATR dan Bombardier sudah bisa (beroperasi di bandara). Target kita Boeing 737 yang narrow body (bisa beroperasi). Kalau pesawat berbadan lebar belum," jelas dia di Jakarta, Senin (15/2/2016).


Budi menyatakan, melalui pengembangan maka kapasitas dan slot penerbangan dari dan menuju bandara tersebut diharapkan bisa bertambah. Saat ini hanya ada 4-6 kali penerbangan per hari di bandara tersebut. Pengembangan diharapkan menambah menjadi 20 pergerakan pesawat per hari.

"Sekarang pergerakan hanya 4-6 kali. Sebenarnya sekarang kalau dikatakan 20 pergerakan per hari sudah bisa. Tapi perlu dikembangkan. Kalau misalnya dengan kapasitas pesawat 100 penumpang, dikalikan 20 pergerakan sudah 2.000. Kalau bisa tingkatkan ke (pesawat kapasitas) 150, itu akan lebih besar lagi," dia menuturkan.

Menurut Budi, sejumlah maskapai pun telah menyatakan minat untuk membuka rute penerbangan ke Bandara Silangit. Maskapai tersebut antara lain Lion Air, Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia dan Sriwijaya.

"Lion dan Citilink sudah oke. Tinggal tunggu slot dari Bandara Soekarno-Hatta. Proses pengembangan ditargetkan antara 3 bulan-6 bulan," dia memungkasi. (Dny/Nrm)