Sukses

Klaim Asuransi Akibat Banjir Diprediksi Turun pada 2016

Pemegang polis asuransi banjir sebagian tinggal di komplek perumahan dan perkantoran rawan banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan jumlah pengajuan klaim asuransi akibat banjir di tahun ini akan menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Klaim asuransi bakal besar bila Jakarta, terutama di kawasan pemukiman dan perkantoran dilanda banjir.  

Ketua umum AAUI, Yasril Y. Rasyid mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah terus membenahi infrastruktur dasar, seperti mengeruk dan memperbesar banjir kanal, sungai, waduk, membangun bendungan, dan lainnya untuk mencegah banjir. Termasuk di Jakarta.

"Kalau lihat usaha pemerintah ada perbaikan di sana sini, perkiraan saya bisa menurun klaim asuransi banjir di tahun ini. Tapi kita harus perhatikan juga prediksi BMKG soal curah hujan ke depan bagaimana," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Sayangnya ketika ditanyakan mengenai data nilai klaim asuransi paska banjir tahun lalu maupun perkiraan di 2016, Direktur Utama (Dirut) PT Reasuransi Maipark Indonesia itu mengaku tidak tahu.

Yasril menjelaskan, perusahaan asuransi dapat membayarkan pengajuan klaim jika rumah maupun kendaraannya rusak akibat terjangan banjir. Yang bisa mendapat ganti rugi adalah nasabah yang ikut dalam jaminan asuransi banjir dengan nilai premi tertentu.

"Pemegang polis asuransi banjir kebanyakan orang yang tinggal di komplek perumahan dan perkantoran rawan banjir di Jakarta, seperti Kelapa Gading, Sunter, Bintaro. Kalau daerah itu kena banjir, perusahaan asuransi khawatir klaim melonjak," ujar dia.

Sementara banjir telah melanda beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Riau, diakui Yasril tidak akan berpengaruh besar terhadap pengajuan klaim asuransi. "Karena di sana jumlah mobil sedikit, tidak semasif di Jakarta," ujar Yasril. (Fik/Ahm)

Video Terkini