Sukses

‎Pemerintah Bentuk Holding Bank BUMN pada 2018

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera membentuk induk perusahaan (holding) yang menaungi bank-bank BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera membentuk induk perusahaan (holding) yang menaungi bank-bank BUMN. Rencananya, holding bank BUMN tersebut akan selesai pada 2018.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan BUMN Gatot Trihargo mengatakan, pembentukan holding bank BUMN bukan lagi sekadar virtual holding seperti yang direncanakan selama ini. 

"Target holding bank selesai 2018. Kami sudah diskusi dengan direktur utama semua bank di Kapal Kelud Karimunjawa. Ini hal yang bisa dilakukan. Dengan adanya holding ini, penguatan ekuitas bisa lakukan recuring income induknya ke bawah," katanya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat 4 bank yang tergabung di dalam bank BUMN. Keempat bank tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Gatot melanjutkan, dengan holding tersebut maka perbankan bisa menjadi penyedia dana dengan jumlah yang besar. Apalagi, pemerintah memiliki rencana percepatan pembangunan infrastruktur.

"Kita akan bentuk holding beneran. Ke depan kita perlu pendanaan untuk perbankan kalau negara perlu Rp 1.000 triliun tiap tahun, dan tidak mampu. Kita perlu cari dana murah yang eksisting investment holding. Langkah itu tidak bisa dilakukan holding virtual," katanya.

Holding perusahaan tersebut memiliki beberapa opsi, antara lain membentuk perusahaan baru atau menggunakan BUMN yang sudah ada. Dua BUMN yang disiapkan untuk holding ini antara lain Bahana dan Danareksa. "Jadi di atas bukan Danareka Sekuritas, tapi Danareksa holding. Sama Bahana juga gitu. Dia punya Bahana Sekuritas," tutur dia. (Amd/Gdn)