Sukses

Pengusaha Ini Kaya Raya dari Bahagiakan Anak-anak

Pengusaha asal Meksiko, Xavier Lopez Ancona berhasil meraup pundi-pundi uang dari membuat tempat bermain anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha asal Meksiko, Xavier Lopez Ancona, sejak kecil bermimpi menjadi presiden. Bisa dibilang mimpinya menjadi kenyataan saat ini.

Sebagai pendiri dan bos perusahaan taman bermain Kidznia, Ancona menjalankan sebuah kota kecil di seluruh dunia yang memakai bahasa, mata uang, dan aturan sendiri khusus untuk anak kecil.

Di dalam Kidzania, anak-anak bermain dengan meniru pekerjaan orang dewasa. Sebagai gantinya, mereka akan mendapat Kidzos, mata uang negeri fantasi itu, yang bisa dibelanjakan untuk membeli mainan.


Seperti ditulis BBC, Rabu (17/2/2016), anak-anak di taman bermain ini bisa melakukan banyak pekerjaan. Dari dokter, petugas pemadam kebakaran sampai pemungut sampah. Ada banyak lapangan kerja untuk mereka, seperti di bioskop, pesawat, radio, restoran, dan lainnya.

Kota kecil ini mirip sekali dengan aslinya. Hanya ukurannya saja yang berbeda, sekitar dua per tiga dari ukuran normal.

Sejak Kidzania buka pertama kali di Santa Fe, Meksiko, pada 1999, bisnis ini terus berkembang dan sukses. Sekarang sudah ada 21 taman bermain serupa di 18 negara. Pada 2014, sebanyak 42 juta orang mengunjunginya.

Omset Kidzania per tahun sekitar US$ 400 juta secara global dan mempekerjakan sekitar dua ribu orang di Meksiko, serta lebih dari sembilan ribu orang lainnya terlibat dalam perusahaan.



Ancona, 50 tahun, telah mewujudkan mimpinya dalam skala lebih besar. Awalnya, ia tidak berencana membuat bisnis, bahkan tidak memiliki seorang anak.

Ambisinya sesuai dengan slogan Kidzania, "Get ready for better world." Ia berharap dari miniatur kota ini bisa mempersiapkan setiap anak agar dapat menghadapi dunia yang memberi kesempatan pada siapa saja.

"Saya rasa setiap anak berhak mendapat dunia lebih baik," katanya. "Kidzania adalah pemicu sebuah kebebasan agar anak bahagia."

Namun, semua kesuksesan Ancona ini tidak lepas dari kritik. Banyak pihak berpendapat slogan tersebut bertolak belakang dengan apa yang diberikan Kidzania. Misalnya, anak-anak membuat pizza dengan disponsori Domino's, naik pesawat American Airlines, atau membuat rekening tabungan di HSBC.

Semua perusahaan besar yang terlibat itu bertindak sebagai sponsor dan membayar kehadirannya di taman bermain. Hal tersebut membuat anak-anak yang bermain terlihat konsumtif.

Ancona tentu membantah semua itu. Sponsor yang terlibat, menurut dia, membuat kota terlihat realistis. "Kami hanya menduplikasi apa yang anak-anak ini dapat di jalan, rumah, dan mana saja," katanya. (Elsa/Ndw)