Sukses

Ini Strategi Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan

Dari data Kemenkeu, anggaran Dana Alokasi Khusus Fisik di APBN 2016 sebesar Rp 85,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memperbaiki saluran irigasi yang rusak di seluruh daerah di Indonesia guna memperkuat program ketahanan pangan. Pemerintah menggelontorkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pos Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui, manfaat jaringan irigasi utama yang telah terbangun memerlukan pembangunan jaringan primer, sekunder, tersier untuk mencetak sawah. Revitalisasi irigasi berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan irigasi yang efektif dan efisien.

"Teknologi tanam sudah lebih maju, tapi masalahnya airnya pas-pasan jadi bikin tanamnya satu-satu. Karena kondisi begitu, di tengahnya dibuat selokan buat pelihara ikan. Jadi revitalisasi irigasi segera dilakukan," ucap Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (19/2/2016).

Dalam pembangunan jaringan primer, sekunder dan tersier lintas Kementerian, perlu sinergi pemerintah pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota dalam pengelolaan revitalisasi irigasi.



Langkah ini ditempuh lantaran dalam Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, tidak mengatur pembagian kewenangan jaringan irigasi premier, sekunder dan tersier. Perlu juga sinkronisasi dan kelengkapan data dari berbagai Kementerian dan Lembaga untuk melakukan analisa manajemen.

"Kami butuh data mengenai komite, irigasi dan lainnya. Kita perlu punya beberapa informasi supaya pegangan informasi lebih baik dihubungkan dampak output dan outcome-mya," terang Darmin.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, pemerintah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa untuk merealisasikan perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi.

Dari data Kemenkeu, anggaran Dana Alokasi Khusus Fisik di APBN 2016 sebesar Rp 85,4 triliun dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Rp 123,5 triliun. Sementara pagu dana desa di tahun ini sebesar Rp 47 triliun.

"Jadi sama Pak Menko Perekonomian, kita sepakat mendata berapa banyak irigasi yang rusak, lalu nanti kita akan berikan dana desa, kalau ternyata DAK kurang," terang Mardiasmo.

Selama ini, sambungnya, DAK hanya bisa menjangkau sepertiga dari total irigasi yang rusak. Sehingga perlu ada peta jalan (roadmap) revitalisasi irigasi supaya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

"Selama ini masih belum nyambung (jaringan irigasi). Kalaupun ada yang nyambung, airnya belum ada. Jadi dengan cara ini, ketahanan pangan kita bisa lebih bagus," jelasnya. (Fik/Gdn)