Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga meminta koperasi simpan pinjam syariah (KSPS) BMT UGT Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur untuk terlibat dalam pengentasan kemiskinan.
Hal itu mengingat koperasi yang telah menyelesaikan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ini mampu membukukan aset sebesar Rp 1,8 triliun pada 2015. Aset itu termasuk terbesar di Indonesia.
Baca Juga
Bahkan karyawan koperasi BMT UGT Sidogiri mencapai 1.422 orang dan kantor layanan 273 yang tersebar diseluruh Indonesia. Karena itu, Puspayoga menuturkan, apa yang sudah dilakukan selama ini dengan berbagai program di koperasi syariah perlu ditingkatkan lagi.
Advertisement
Apalagi apa yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri bena-benar implementasi dari amanah konstitusi UUD 1945.
Baca Juga
"Maka dari itu pengembangan koperasi syariah yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri ke depan akan membantu dalam program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan," ujar Puspayoga dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/2/2016).
Sementara itu, Ketua KSPS BMT UGT Sidogiri KH Mahmud Ali Zain mengatakan, perkembangan dari BMT UGT Sidogiri tidak lepas dari partisipasi para anggota saat ini yang berjumlah 12.901 anggota.
Terkait peningkatan aset, Ali Zain menegaskan, selama ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah simpanan sukarela sebesar 25 persen pada 2015. Dana pinjaman dari bank sebesar 42 persen.
Sementara sisa hasil usaha (SHU)Â juga meningkat 5 persen dari Rp 68 miliar menjadi Rp 72 miliar. Omzet juga naik lima persen menjadi Rp 16,8 triliun pada 2015 dari posisi 2014 di kisaran Rp 16,04 triliun. "Dengan kinerja koperasi syariah ini kami berharap ke depan akan terus meningkat sehingga keberadaan dari BMT UGT Sidogiri bermanfaat untuk umat," ujar dia. (Yas/Ahm)