Sukses

Pertamina Bakal Luncurkan Solar Jenis Baru

Solar jenis baru ini bakal dicampur 20 persen minyak sawit.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) akan mengeluarkan varian Bahan Bakar Minyak (BBM) baru jenis solar. Solar jenis baru ini bakal dicampur 20 persen minyak sawit.

GM MOR III Pertamina, Afandi mengatakan, varian solar baru tersebut memiliki kandungan sulfur‎ yang lebih rendah dari solar non subsidi (Pertamina Dex) namun lebih tinggi dari biosolar. Pertamina Dex memiliki kandungan sulfur 3500 ppm sedangkan solar subsidi (biosolar) memiliki kandungan sulfur 300 ppm.

"Pastinya kita punya Pertamina Dex dan solar subsidi ya di antara itu (kandungan sulfurnya, " kata Afandi, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (22/2/2016).

 

Afandi mengungkapkan, rencana pengeluaran solar jenis baru ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pasalnya, saat ini hanya ada dua jenis solar yang ada di Indonesia, sementara di pasar internasional ada beragam jenis solar.

‎"Karena ada pasar yang menghendaki spesifikasi seperti itu, di internasional solar banyak grade-nya, tapi di Indonesia dex yang terbaik," terang Afandi.

Menurut Afandi, nantinya solar varian baru tersebut akan masuk dalam kategori BBM non subsidi. ‎Namun ketika ditanya waktu peluncuran dan harga, Afandi belum bisa menyebutkan.

"Nanti saja, belum.‎ Tunggu saja (informasi resmi peluncuran solar baru)," jelasnya.

Wajib Dicampurkan Palm Oil

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan varian baru Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solartersebut harus dicampur biodiesel sebanyak 20 persen.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, saat ini dirinya belum membaca surat dari Pertamina terkait rencana penambahan jenis solar tersebut.

"Suratnya kami belum baca, belum lihat," kata Wirat.

Menurut Wirat, untuk mengeluarkan solar jenis baru, Pertamina harus mencampur dengan 20 persen biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit, hal tersebut sesuai dengan program mandatori B 20 yang sedang digulirkan pemerintah.

"BBN harus dicampur untuk semua jenis solar, harus mandatori BBN 20 persen," tutur Wirat. (Pew/Zul)