Sukses

Masuk TPP dan CEPA, Ekspor Tekstil RI Bakal Melonjak

Saat ini produk TPT asal Indonesia juga sulit bersaing dengan produk produk Vietnam di pasar Eropa dan AS.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri berharap Indonesia bisa segera bergabung dalam perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). 

Ketua Umum Asosiasi Perteksilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengatakan, ada banyak dampak positif yang bisa dirasakan dari keikutsertaan Indonesia dalam dua perjanjian kerjasama perdagangan bebas tersebut. Salah satunya yaitu ekspor produk Indonesia, khususnya tekstil bakal melonjak tajam.

Dia menyatakan, dengan keikutsertaan Indonesia dalamTPP dan CEPA, maka ekspor TPT bakal meningkat hingga dua kali lipat dalam 5 tahun ke depan. Peningkatan ini khususnya akan terjadi ke negara-negara di kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Dengan TPP dan CEPA, kita bisa tingkatkan ekspor ke Eropa. Sekarang ke Eropa cuma US$ 2,4 miliar‎ per tahun. Tapi paling sedikit dalam 5 tahun kita bisa naik dua kali lipat atau sekitar US$ 5 miliar. Kalau ke AS ekspor kita sekitar US$ 4,6 miliar, bisa jadi US$ 10 miliar dalam 5 tahun. Begitu juga ke negara-negara lain," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (24/2/2016).‎

Ade mengungkapkan, contoh negara yang sukses meningkatkan ekspor TPT lantaran ikut serta dalam TPP dan CEPA yaitu Vietnam. Bahkan saat ini ekspor negara tersebut bisa meningkat hingga 12 persen per tahun. Sedangkan ekspor TPT Indonesia justru mengalami penurunan sebesar 2 persen pada tahun lalu.

"Total ekspor kita US$ 12 miliar, kemarin turun 2 persen kita ingin kembali di tahun ini. Vietnam tumbuh 12 persen. Di situ perbedaan mencolok. Jadi Vietnam ini contoh suksesnya," kata dia.

Ade menuturkan, saat ini produk TPT asal Indonesia juga sulit bersaing dengan produk produk Vietnam di pasar Eropa dan AS. Pasalnya Vietnam mendapatkan pembebasan bea masuk lantaran ikut dalam perjanjian kerjasama perdagangan bebas tersebut.‎ Namun jika turut serta dalam TPP dan CEPA, maka ekspor TPT Indonesia diyakini bakal melebihi Vietnam.

"Persainganya akan jadi jeruk lawan jeruk, kalau sekarang jeruk lawan duku, kita yang bonyok‎. Mana bisa menang. Karena kita harus bayar bea masuk. Sedangkan Vietnam bebas bea masuk," tandas dia. (Dny/Gdn)