Sukses

Bandara Rembele Segera Diresmikan, Wisata ke Gayo Lebih Mudah

Tak lama lagi akses ke daerah terpencil dan wisata alam di Aceh akan semakin mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama lagi akses ke daerah terpencil dan wisata alam di Aceh akan semakin mudah. Hal ini seiring rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandara Rembele di Gampong Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh pada pekan depan.

Bandara yang terletak di ketinggian perbukitan ± 1.400 m dari permukaan laut dan dikelilingi perbukitan ini, merupakan gerbang wisata di dataran tinggi Gayo yang terkenal dengan tempat wisata alam dan tentu saja kopi Gayonya yang terkenal hingga ke Eropa.

Potensi wisata alam di Kabupaten Bener Meriah ini tidak kalah oleh daerah lain di Indonesia. Diantaranya adalah Danau Laut Tawar, Goa Puteri Pukes, Pantan Terong dan Goa Loyang Koro yang di dalamnya terdapat benda-benda cagar budaya sejak ratusan tahun lalu.

"Untuk menuju ke Kabupaten Bener Meriah, saat ini dapat diakses melalui jalur udara maupun darat. Melalui jalur darat dapat ditempuh selama ± 6 jam dari Banda Aceh dan ± 8 jam dari Medan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/2/2016).

Sedangkan melalui jalur udara, lanjut Barata, saat ini dapat ditempuh ± 1 jam dari Bandara Kualanamu menggunakan maskapai Penerbangan Susi Air 3 kali seminggu   

Kementerian Perhubungan sejak tahun 2014 hingga 2015 telah mengembangkan fasilitas Bandara Rembele baik pada sisi udara maupun sisi darat.

Pada sisi udara telah dibangun perpanjangan landasan dari semula 30x1.400 m menjadi 30x2.250 m. Selain itu telah dilakukan juga perluasan apron dari 80 mx106 m menjadi 95 mx150 m, pelapisan  runway dan taxiway.

Sedangkan pada sisi darat, Kementerian Perhubungan telah melakukan perluasan terminal dari semula 400 m2 menjadi 1.000 m2 dan juga mempercantik tampilan interior terminal. Perluasan terminal bandara tersebut diproyeksikan mampu menampung 200.000 penumpang per tahun.    

Bandara Rembele saat ini hanya mampu didarati oleh pesawat sebesar Fokker 50 atau CN 235. Nantinya dengan pengembangan fasilitas tersebut, Bandara Rembele akan mampu didarati pesawat Boeing 737-series.

Dengan potensi wisata alam yang melimpah dan fasilitas bandara yang sudah dikembangkan, diharapkan semakin banyak maskapai penerbangan berjadwal yang akan menerbangi jalur ke bandara Rembele ini.

"Sehingga akan semakin memudahkan kunjungan wisatawan dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Bener Meriah," paparnya.

Selain sebagai gerbang wisata, Bandara Rembele juga dipersiapkan untuk mitigasi bencana. Karena daerah Bener Meriah dan Aceh Tengah merupakan daerah rawan bencana alam.

Pengembangan Bandara Rembele merupakan implementasi dari fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana transportasi dan kualitas layanan transportasi kepada masyarakat.

"Selain itu, juga sebagai perwujudan Nawa Cita Presiden RI, Joko Widodo untuk hadir melayani masyarakat di daerah terpencil dan belum berkembang," ungkap Barata. (Yas/Ndw)