Sukses

BPS: Februari 2016 Deflasi 0,09%

Dari 82 kota, sebanyak 52 mengalami deflasi dan 30 kota inflasi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen.  Kondisi ini berbeda dibandingkan Januari yang mengalami inflasi sebesar 0,51 persen.

Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari–Februari) 2016 tercatat sebesar 0,42 persen. Dan tingkat inflasi untuk tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,42 persen.

Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,31 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,59 persen.

Kepala BPS Suryamin menyebutkan, dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 52 mengalami deflasi dan 30 kota inflasi.

"Deflasi tertinggi di Merauke 2,95 persen, terendah Sibolga, Bogor, Sumenep dan Makasar masing-masing sebesar 0,02 persen," jelas dia di Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Suryamin mengatakan, Februari tahun ini kedua kalinya terjadi deflasi sejak 2010. Deflasi pernah terjadi pada Februari 2015 sebesar 0,36 persen.

Sementara di 2014 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, 2013 inflasi 0,75 persen, 2012 inflasi tercatat 0,05 persen. Sementara pada 2011, inflasi sebesar 0,13 persen dan 2010 inflasi 0,3 persen.
 
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual sebelumnya, memperkirakan Indonesia akan mengecap deflasi 0,11 persen pada Februari 2016.
 
Proyeksi tersebut dengan mempertimbangkan data pergerakan harga bahan pangan dan tren penurunan harga barang yang diatur pemerintah (administer prices).

"Perkiraan saya deflasi 0,11 persen di Februari ini dan secara tahunan inflasi 3,7 persen," kata David saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengungkapkan, deflasi kali ini bakal disumbang dari stabilitas harga bahan pangan di pasar karena terjadi normalisasi paska harga-harga melambung di Januari 2016, seperti daging ayam, telur ayam, dan jagung.(Fik/Nrm)