Sukses

Ini Penyumbang Deflasi Februari 2016

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Ada beberpa hal yang menjadi penyebab deflasi.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, harga-harga bahan pokok dan harga barang-barang lainnya cukup terkendali dan mampu mendorong deflasi. Menurut Suryamin mayoritas kota di Indonesia mengalami deflasi.

"Harga cukup terkendali. 52 kota alami deflasi," kata Suryamin di kantor BPS Jakarta, (13/2016).

 

Deflasi bulan Februari, lanjut Suryamin disumbang beberapa faktor. Sektor makanan menyumbang deflasi 0,58 persen, minuman, rokok dan tembakau inflasi9 0,63 persen.

"Sandang inflasi 0,64 persen, kesehatan 0,26 persen, pendidikan rekreasi dan olahraga 0,06 persen," tuturnya.

"Sementara penurunan harga BBM dan tarif listrik menyumbang deflasi. Perumahan air listrik, gas dan bahan bakar deflasi 0,45 persen karena TDL turun. Sedangkan transportasi komunikasi dan jasa keuangan deflasi 0,15 persen karena terjadi penurunan harga BBM," tambahnya.

Februari tahun ini kedua kalinya terjadi deflasi sejak 2010. Deflasi pernah terjadi pada Februari 2015 sebesar 0,36 persen.

Sementara di 2014 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, 2013 inflasi 0,75 persen, 2012 inflasi tercatat 0,05 persen. Sementara pada 2011, inflasi sebesar 0,13 persen dan 2010 inflasi 0,3 persen.