Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk sepanjang 2015 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 463,7 miliar. Pada 2016, Adhi Karya juga menargetkan bisa meraih kontrak hingga Rp 25 triliun
Untuk tahun 2016, Adhi Karya menargetkan kinerja terus meningkat. Untuk itu perseroan mentargetkan tahun ini mampu mendapatkan laba bersih menjadi Rp 750,0 miliar.
Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang Permata dalam keterangannya menjelaskan dari target laba tersebut akan didapatkan dari Divisi Konstruksi, Divisi EPC, dan Divisi Hotel sebesar 79 persen, anak perusahaan yakni PT Adhi Persada Properti (APP) sebesar 36 persen, PT Adhi Persada Gedung (APG) 12 persen, dan PT Adhi Persada Beton (APB) 11 persen.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Untuk mencapai target tersebut, Adhi Karya mencanangkan target perolehan kontrak baru di tahun 2016 sebesar Rp 25,1 triliun. Lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, Properti 8,6 persen dan Manufaktur Precast sebesar 9,4 persen," kata dia, Selasa (1/3/2016).
Dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru ADHI terdiri atas APBN 27,9 persen, APBD 9,3 persen, BUMN/D 25,7 persen dan proyek swasta/lainnya sebesar 37,1 persen. Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 45,3 persen, Jalan dan Jembatan 21,3 persen, Dermaga 4,9 persen, dan infrastruktur lainnya 28,5 persen.
Sementara total pendapatan usaha di tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 20,0 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 79 persen, Properti 8 persen, Precast 7 persen serta dari kontribusi EPC sebesar 6 persen.
Belanja Modal (Capex) ADHI di tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri atas investasi aset tetap sebesar Rp 404,5 miliar di mana di dalamnya termasuk investasi aset tetap untuk bisnis hotel sebesar Rp 280,0 miliar, dan penyertaan pada berbagai proyek investasi sebesar Rp 750,0 miliar. Optimisme ADHI sejalan dengan rencana pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan meningkatnya anggaran infrastruktur di tahun mendatang.