Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengakui sempat memadamkan listrik di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, paska diguncang gempa dahsyat berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR). Gempa tersebut terjadi pada Rabu (2/3/2016) pukul 19.49 WIB.
Hal ini diakui Direktur Utama PLN Sofyan Basir usai Rapat Koordinasi Doing Business di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Â "Cuma satu jam kok mati, tidak lama. Karena kita takut ya," ujarnya.
Setelah kondisi dan situasi Kepulauan Mentawai dianggap aman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PLN langsung kembali menghidupkan kembali pembangkit listrik di wilayah tersebut demi kepentingan masyarakat.
"Tapi setelah itu, kita hidupkan lagi (listrik) karena kan buat kepentingan masyarakat. Dan sekarang sudah stabil atau normal lagi," papar Sofyan, Mantan Direktur Utama PTBRI (Persero)Â Tbk itu.
Baca Juga
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Sumatera Barat masih normal pasca terjadinya gempa. "Layanan BBM ke sektor transportasi pasca gempa berjalan normal di Kota Padang," kata Area Manager Communication and Relation Sumatera Bagian Utara, Fitri Erika.Â
Untuk itu, wanita yang akrab disapa Erika ini mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik dan khawatir karena ketersediaan BBM di wilayah Sumatera Barat dalam jumlah yang cukup dan aman. "Di Sumbar ada 113 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," terangnya.
Erika juga memastikan sejumlah fasilitas penyaluran energi milik Pertamina seperti terminal BBM dan Depot elpiji di Teluk Kabung, Depot pengisian pesawat udara Minangkabau dalam kondisi aman dan bisa beroperasi normal.
Sekadar informasi, gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa tersebut terjadi pada pukul 19.49 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menginformasikan, lokasi gempa yang terjadi malam ini, Rabu (2/3/2016) adalah 5.16 LS, 94.05 BT. (Fik/Gdn)