Sukses

Menengok Proyek Infrastruktur di Aceh dan Sumatera

Jokowi meninjau sejumlah proyek infrastruktur di Sumatera dan Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja pada 2-3 Maret 2016 di Sumatera dan Aceh. Dalam kunjungan itu, Jokowi meninjau sejumlah proyek infrastruktur yang juga termasuk dalam 30 proyek prioritas.

Proyek tersebut mendapatkan pengawalan ekstra hingga 2019 dan sudah ditetapkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Proyek prioritas tersebut mulai dari ruas tol trans Sumatera dan light rail transit di Sumatera Selatan.

Tak hanya itu, Jokowi juga meresmikan Bandara Rembele di Aceh. Dengan kunjungan Jokowi ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah membangun proyek infrastruktur.

Apa lagi kunjungan Jokowi meninjau proyek tol trans Sumatera bukan kali pertama. Pada Februari 2016, Jokowi telah meninjau lokasi pembangunan jalan tol Trans Sumatera STA KM77+200 di Desa Sabahbalau, Kabupaten Lampung Selatan.

Jokowi menegaskan, pemerintah ingin menunjukkan tol Trans Sumatera ini tidak hanya ke dalam negeri, tapi juga ke luar negeri. Pembangunan tol itu diharapkan dapat membangun kepercayaan sehingga akan ada arus investasi masuk ke Indonesia.

Jokowi menilai pembangunan jalan tol Trans Sumatera sesuai rencana. Dia memastikan akan terus mengecek hingga pembangunan rampung dilakukan. "Saya akan cek lagi, cek lagi, dan cek lagi," kata Jokowi pada 11 Februari 2016.

Lalu bagaimana kunjungan Jokowi ke Sumatera pada awal Maret ini? Berikut ulasannya seperti dirangkum pada Kamis (3/3/2016).

Mendorong Perkembangan Pariwisata di Danau Toba

Danau Toba di Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Kawasan pariwisata Danau Toba menjadi tempat pertama yang dikunjungi Jokowi, dalam rangkaian kunjungan kerja di Sumatera dan Aceh selama dua hari pada 2-3 Maret 2016. Dalam kunjungannya ke Danau Toba, Jokowi menilai kawasan Danau Toba jadi kawasan prioritas.

Karena itu, Jokowi menegaskan perlu pengembangan Bandara Silangit untuk menunjang pariwisata. Selain itu, ia juga akan meminta maskapai Garuda Indonesia untuk membuka rute ke Toba sehingga menunjang wisata Danau Toba.

Jokowi meminta tiap kepala daerah untuk memberikan saran demi memajukan wisata Danau Toba. Ia juga menggarisbawahi rapat ini merupakan final. Setelah ini, kepala daerah diminta terus bekerja.

Jokowi menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk mempercepat pengembangan Danau Toba menjadi Monaco of Asia. Yaitu dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung, seperti akses jalan raya, sarana hiburan dan fasilitas pelayanan bagi wisatawan.

Jokowi pun mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan seluruh Kabupaten di kawasan Danau Toba untuk bersinergi dengan kementerian terkait mengembangkan Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf internasional.

Meresmikan Bandara Rembele, Aceh

Presiden Jokowi berbincang dengan Seskab Pramono Anung dan Menhub Ignasius Jonan di depan Bandara Rembele, di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Rabu (2/3). Kedatangan Presiden dan rombongan untuk meresmikan Bandara Rembele. (Foto : Setpres)

Kementerian Perhubungan sejak 2014 hingga 2015 mengembangkan fasilitas Bandara Rembele baik pada sisi udara maupun sisi darat. Dengan pengembangan bandara tersebut maka akan mampu didarati pesawat Boeing 737-series yang sebelumnya hanya mampu didarati pesawat CN 235.

Bandara Rembele ini diharapkan dapat menunjang pariwisata apalagi potensi wisata alam di Gayo yang melimpah. Selain itu, Bandara Rembele juga dapat menunjang mitigasi bencana. Karena daerah Bener Meriah dan Aceh Tengah merupakan daerah rawan bencana alam.

Jokowi pun meresmikan Bandara Rembele pada Rabu 2 Maret 2016.  Jokowi menuturkan bandara ini memangkas waktu tempuh Medan menuju Kabupaten Bener Meriah cukup besar. Sebelumnya, melalui jalur darat dibutuhkan 12 jam perjalanan dari Medan ke Kabupaten Bener Meriah. Namun, dengan jalur udara hanya dibutuhkan waktu 45 menit.

Jokowi mengatakan, Bandara Rembele ini menunjukkan arah pemerintah untuk menjalin konektivitas dan membangun wilayah dari pinggir ke pusat atau Indonesia-sentris.

Pemerintah daerah juga diminta untuk gencar mempromosikan daerah ini, supaya dapat mendatangkan banyak wisatawan.

Meninjau Perkembangan Proyek Tol Trans Sumatera

Proyek Tol Trans Sumatera. (Foto: Zulfi Suhendra/Liputan6.com)

Jokowi juga mengecek perkembangan proyek tol trans Sumatera dalam kunjungan kerjanya. Tol trans Sumatera ini merupakan tol sepanjang 2.818 kilometer (KM) yang terbentang dari Lampung hingga Aceh.

Jokowi pun meninjau tiga ruas tol yang sedang dikerjakan seperti ruas Medan-Kualanamu di Sumatera Utara. Ruas lainnya adalah Medan-Binjai dan Kualanamu-Tebing Tinggi. Rata-rata panjang tiap ruas tol adalah 17 km.

Pada akhir 2016 ini, ruas tol Medan-Binjai segera selesai dan dapat dilintasi. Sementara, ruas Medan-Kualanamu dan Kualanamu-Tebing Tinggi baru selesai pada pertengahan 2017 mendatang. Selesainya 3 ruas tol tersebut pada 2017 akan memangkas setengah dari biaya distribusi logistik.

Jokowi menekankan pentingnya konektivitas antar daerah sehingga memperkuat daya saing melalui ruas tol. Jokowi pun senang dengan pengerjaan proyek tol yang sudah cepat dan baik. Tak hanya itu, pengerjaan jalan tol itu tidak terhalang masalah pembebasan lahan yang berarti.

Selain itu, Jokowi juga meninjau ruas tol Palembang-Indralaya. Ruas tol ini menjadi penghubung wilayah Sumatera, yang memiliki tol sepanjang 22 km, dan diharapkan rampung pada 2017.

Jokowi mengatakan, tol tersebut akan menjadi penghubung Sumatera. Selain itu juga untuk mengantisipasi kepadatan Sumatera Selatan khususnya Palembang yang saat ini sedang berkembang. (Ahm/Nrm)