Liputan6.com, Jakarta - Terobosan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang diluncurkan pemerintah 22 Februari yang lalu mulai mendapat perhatian investor. Setelah sebelumnya dua investor Australia menyatakan minatnya, giliran 25 perusahaan asal Korea Selatan menjajaki peluang untuk memanfaatkan fasilitas KLIK.
Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui perwakilannya di Korea Selatan memfasilitasi investor asal negeri Ginseng. Mereka bertemu pengelola salah satu kawasan industri yang termasuk dalam 14 kawasan industri yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melaksanakan KLIK.
Baca Juga
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa kantor perwakilan BKPM di delapan negara siap mempromosikan kemudahan investasi langsung konstruksi untuk mempercepat realisasi investasi.
Advertisement
Baca Juga
“Dalam pertemuan dengan para investor tersebut, hadir beberapa CEO perusahaan Korea Selatan yang bergerak di bidang kelistrikan, pelabuhan, konstruksi jalan, financing, perbankan,” ujar Franky dalam keterangan pers, Jumat(4/3/2016).
Menurut Franky, dalam pertemuan tersebut sektor-sektor yang ditawarkan kepada investor adalah proyek infrastruktur di antaranya pembangkit listrik 2x300 MW, water treatment, jalan tol akses ke kawasan industri serta fasilitas pelabuhan dengan nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 2,5 miliar.
Dia menjelaskan kehadiran pengelola kawasan industri memungkinkan komunikasi secara intensif dengan investor terkait fasilitas yang ada di kawasan industri.
Pejabat Promosi Investasi Perwakilan BKPM di Seoul Imam Soejoedi mengemukakan bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan memanfaatkan kunjungan Kepala BKPM ke Korea Selatan.
“Jadi prinsipnya adalah dengan mempertemukan pengusaha Indonesia yang memiliki proyek real dengan calon investor yang telah diseleksi. Kegiatan ini terbukti sangat ampuh dalam mendongkrak minat investasi menjadi komitmen investasi ditandai dengan pengajuan izin prinsip ke BKPM,” paparnya.
Dalam kunjungannya Kepala BKPM juga diagendakan melakukan One-on-One Meeting dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berminat investasi di Indonesia serta menjadi pembicara utama dalam business forum dengan 60 CEO perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan minat investasi di Indonesia.
Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Dari data BKPM realisasi investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.
Sedangkan dari sisi komitmen investasi pada tahun 2015, tercatat kenaikan komitmen sebesar 86 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 4,8 miliar. Korsel menduduki peringkat kelima dari daftar asal negara komitmen investasi setelah Tiongkok, Singapura, Malaysia dan Jepang. (Yas/Zul)