Sukses

Tips Ajarkan Anak Mandiri soal Keuangan

Perencana keuangan one shildt financial planning Budi Raharjo menuturkan lewat permainan anak juga dapat mengenal soal uang.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orangtua mengenalkan uang kepada anak mungkin masih dianggap tabu. Hal itu mengingat ada kekhawatiran bila sering bicara soal uang dapat membuat materalistis.

Akan tetapi, menurut perencana keuangan one shildt financial planning Budi Raharjo orangtua dapat mengenalkan anak soal uang sejak dini. Ini dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi anak kian berat.

"Anak dihadapi berbagai eksposure media. Iklan ada kemudian mendorong belanja konsumtif. Berbagai instrumen untuk utang. Kalau tidak diberikan edukasi keuangan sejak dini buat mereka supaya melek financial," ujar Budi saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (5/3/2016).

Budi menuturkan, orangtua mengenalkan soal uang sebagai bekal kepada anak di masa mendatang. Anak tersebut dapat memiliki panduan dan mandiri untuk mengelola keuangannya.

Orangtua dapat memberikan edukasi soal keuangan kepada anak di usia sekitar 3-4 tahun. Orangtua pun menjadi contoh bagi anak untuk mengenalkan uang.

"Contoh ketika anak tertarik dengan mainan. Ia ingin mainan itu, dan sebagai orangtua mungkin akan membelikan dan tidak membelikan. Anak belajar untuk dapatkan dari orangtua dengan melakukan transaksi misalnya dengan uang kas. Dari situ anak melihat ada sesuatu yang ditukarkan ini pelajaran pertama bagi anak untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan," jelas Budi.

Untuk mengenalkan keuangan kepada anak, Budi menjelaskan ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orangtua. Pengenalan keuangan ini pun disesuaikan dengan usia anak.

Misalkan anak balita. Budi mencontohkan, orangtua dapat mengajarkan fungsi uang sebagai alat tukar. Kalau anak suka permainan maka dapat bermain toko-tokoan sehingga lewat situ dapat belajar siapa pemilik toko, seseorang yang belanja. Jadi dengan menukarkan uang mendapatkan barang.

"Dengan permainan itu untuk dapatkan uang seseorang harus bekerja. Anak juga dapat memperoleh dan menukarkan uang," tutur Budi.

Selain itu, Budi mengatakan, ketika orangtua belanja ke supermarket juga dapat mulai memberikan pelajaran membedakan keinginan dan kebutuhan.

"Jadi ketika belanja ke supermarket ternyata orangtua utamakan kebutuhan dulu. Misalnya di rumah apa yang habis. Orangtua punya daftar belanja sesuai kebutuhan. Ini ajarkan anak agar tidak impulsif buying," jelas dia.

Kemudian pelajaran keuangan bagi anak sudah masuk usia sekolah dasar, Budi mengatakan orangtua dapat mengajarkan soal membandingkan.

"Ketika anak masuk usia sekolah dasar sudah tahu angka. Orangtua bisa ajak untuk membandingkan. Misalnya butuh margarine, dan harga margarine itu beragam. Ini dapat mengajarkan anak untuk membandingkan dan merasakan kualitas dari barang yang dibeli," kata Budi.

Budi menambahkan orangtua dapat mengajarkan anak untuk mendapatkan uang dengan modal usaha kecil saat anak sudah beranjak besar. Anak juga dikenalkan membuat bisnis, seperti menawarkan jasa.

"Anak sekarang hobi foto. Dengan teknologi, maka anak dapat foto kemudian edit lalu tawarkan ke teman. Memang kita tak ingin anak-anak ini semua dihitung dengan uang tetapi ingin tanamkan seharusnya ada yang lebih dilakukan untuk mendapatkan uang," ujar Budi.

Jadi apakah Anda sudah siap kenalkan uang kepada anak? (Ahm/Ndw)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di siniÂ