Sukses

Pulau Cinta Bakal Diserbu Puluhan Kapal Pesiar Asing

Pemerintah kini memberikan kemudahan untuk masuknya kapal pesiar dan yacht yang membawa wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dengan melonggarkan aturan kemudahan yacht asing memasuki Indonesia mulai menjadi kenyataan. Dalam waktu dekat, puluhan yacht atau kapal pesiar bakal berlayar ke Indonesia menuju wilayah timur. 

Kepala Dinas Gorontalo Jamal Nganro menjelaskan, beberapa bulan ke depan terdapat 40 yacht masuk dari Davao Filipina, lalu berlayar menuju ke Pulau Saronde dan Pulau Cinta di Provinsi Gorontalo.

”Jumlahnya 40 layar yang akan datang seminggu di Pulau Saronde Gorontalo. Mereka confirm akan datang di bulan Mei dan September,” ujar Kepala Dinas Gorontalo Jamal Nganro dalam keterangannya, Senin (7/3/2016).

Sekitar 120 orang akan mendarat dan singgah di Pulau Saronde dan menikmati keindahan pulau tersebut. Dia mengaku, para turis itu juga akan berwisata ke Pulau Cinta di Gorontalo. "Ini pulau sangat seksi, karena pasirnya membentuk lambang 'love', seperti daun cinta," jelas Fahmi.

Selain itu, pada 12 Maret 2016 nanti kapal cruise dari Australia juga akan berlayar mendekat ke Pulau Saronde. ”Ada pula cruise dari Darwin, Australia yang akan berlayar, dan menurunkan sekocinya lalu bersandar ke Pulau Saronde. Kami tidak ada pelabuhan, namun kami punya pulau yang bagus. Makanya mereka hanya menurunkan sekoci saja,” ujar dia. Kapal cruise tersebut diperkirakan akan menurunkan lebih dari 500 penumpang.

Setelah mendarat, mereka akan menikmati pantai dan pasir putih, spot dive yang indah dan bermalam di cottage dan resto yang sudah dikelola profesional.

Seperti diketahui, pemerintah kini memberikan kemudahan untuk masuknya kapal pesiar dan yacht yang membawa wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Indonesia. Untuk mendukung langkah itu, pemerintah pun kini menyediakan 18 pelabuhan sebagai pintu keluar dan masuk kapal pesiar di Indonesia.

"Perpres No 105 Tahun 2015 yang dikeluarkan Presiden Jokowi ini diberlakukan untuk mempermudah kapal pesiar dan yacht asing yang membawa wisatawan mancanegara untuk masuk ke wilayah perairan Indonesia. Ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia yang tentunya akan menambah devisa bagi Indonesia," ungkap Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar, Azwir Malaon.

Lebih lanjut dijelaskan Azwir, selain memberikan kemudahan masuk keperairan Indonesia, Perpres 105 Tahun 2015 juga mengatur kemudahan untuk pengurusan dokumen CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port).

"Kemudahan mengurus dokumen CIQP di 18 pelabuhan juga akan dipermudah, sehingga dengan kebijakan ini bisa akan meningkatkan kunjungan kapal pesiar dan yacht ke Indonesia yang kita prediksi bisa mencapai 6.000 kapal pesiar dan yacht sehingga bisa mendatangkan devisa hingga 600 juta dollar AS pada 2018," tutur dia. (Yas/Gdn)


*Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.