Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin bertemu dengan para investor asal Jepang yang tergabung dalam Kansai Economic Federation, Selasa (8/3/2016). Rombongan yang dipimpin Shosuke Mori tersebut ini menyatakan ketertarikannya berinvestasi pada sektor energi.
Saleh mengatakan, selama ini para investor asal Kansai, bagian barat Jepang, telah banyak menanam investasi di Indonesia. Salah satu yang paling besar di sektor otomotif.
"Selama ini mereka sudah banyak berinvestasi di Indonesia, seperti di sektor otomotif. ‎Mereka banyak masuk di industri menengah, masuk dalam pengembangan industri komponen," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Dalam pertemuan tersebut, kata Saleh, para investor Jepang ini ingin memperluas sektor investasinya di Indonesia. Para investor ini mulai melirik investasi ‎di sektor pemanfaatan limbah sebagai sumber energi. Hal tersebut lantaran limbah yang dihasilkan di Indonesia sangat besar dan belum termanfaatkan secara baik.
‎"Tadi mereka bicara soal industri pengolahan sampah menjadi energi. Mereka ingin masuk ke situ. Jadi bagaimana sampah ini menjadi hal yang bermanfaat," kata dia.
Namun demikian, Saleh menyatakan belum ada pembicaraan yang mendalam terkait niat investasi ini. Nantinya minat investasi tersebut akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak ter‎kait seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Ini baru sekadar keinginan. Kita kan punya potensi yang besar. Sebagai contoh di masing-masing daerah itu sampahnya besar, itu bisa diubah menjadi energi. Ini nanti dikomunikasikan dengan LHK‎," tandas dia.Â
Baca Juga
Sebelumnya, Kansai Economic Federation telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Dalam pertemuan tersebut, diharapkan pengusaha asal Jepang tertarik investasi baru maupun ekspansi di Indonesia.
Chairman Kenkeiren, Mori mengungkapkan ‎pemerintah diwakili Menko Perekonomian Darmin menjelaskan secara gamblang kondisi perekonomian dan arah kebijakan pemerintah‎ Indonesia. Sambungnya, disampaikan pula bidang usaha yang sedang digeber pengembangannya oleh pemerintah.
"Yang paling penting ekspor dan mutu tenaga kerja, serta industri yang banyak membutuhkan tenaga kerja. ‎Bapak Menteri juga berharap kepada perusahaan Jepang yang unggul untuk investasi di bidang infrastruktur," jelas dia.
Untuk mengundang penanaman modal asing (PMA) deras mengalir ke Indonesia, kata Mori, pemerintah telah melakukan upaya perbaikan kemudahan izin usaha sehingga memberi kenyamanan dan kepastian perusahaan asing yang berminat membenamkan investasi dan beroperasi di Tanah Air.
"Di organisasi kami Kenkeiren ada perusahaan-perusahaan ‎di wilayah Kansai. Jadi hasil pertemuan ini kami akan sampaikan kepada para anggota supaya bisa dipikirkan apa saja yang bisa Jepang lakukan untuk Indonesia," ujar Mori.
Diakui Mori, pengusaha Jepang di wilayah Kansai belum menyatakan minat investasi di Indonesia. Hanya saja peluang ke arah merealisasikan kegiatan penanaman modal sangat terbuka lebar. Itu karena Indonesia saat ini lebih terbuka dengan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI), meski Jepang sebelumnya gagal menembus proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung.
"Kami sampaikan tadi ke Bapak Menteri bahwa masih banyak bidang infrastruktur di Indonesia. Jadi perusahaan Jepang sudah siap membantu. Walaupun fokus khusus belum ada, kami tetap ingin beroperasi dan berkontribusi di Indonesia di bidang infrastruktur, elektronik, pembangkit listrik, manufaktur yang sudah ada maupun belum ada," ucap dia. (Dny/Gdn)
*Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.