Sukses

Jangan Pakai Jam Tidur Buat Kerja, Ini Alasannya

Banyak penelitian mengungkap pekerja yang memiliki waktu kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tubuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda sulit untuk bangun di pagi hari? Kalau ya, jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Banyak penelitian mengungkap banyak pekerja yang memiliki waktu kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tubuhnya.

Melansir laman BBC, Rabu (9/3/2016), demi menyelesaikan sebuah pekerjaan, seseorang seringkali rela untuk mengorbankan jam tidurnya. Hal ini justru berpengaruh terhadap produktivitas kerja yang ia miliki.

Seseorang yang terbiasa untuk bekerja pada malam hari dan tidur pada pagi hari akan memiliki metabolisme yang berbeda dibanding mereka yang terbiasa bekerja pada pagi hari.

 

Profesor Chronobiology dari Institute of Medical Psychology Ludwig-Maximilian University mengungkap bahwa setiap orang memiliki ritme tubuh yang berbeda. Agar mampu produktif saat bekerja, mereka harus mampu mengerti kemampuan yang dimiliki.

Ketidakcocokan jam kerja yang dimiliki oleh setiap orang dengan waktu istirahat dimulai sejak mereka menginjak masa remaja. Hal ini dikemukakan oleh Paul Kelley dari University of Oxford.

Mereka dipaksa untuk berangkat tiga jam lebih awal untuk sekolah. Hasilnya: kurang tidur kronis, yang menyakiti kemampuan mereka untuk fokus dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas dan diabetes.

Professor dari University of Washington Foster School of Business Christopher Barnes percaya apabila waktu tidur tersebut disesuaikan dengan jam kerja setiap orang maka setiap pekerja mampu mengerjakan sesuatunya dengan maksimal. (Vna/Ndw)

Live dan Produksi VOD