Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok mampu menyusul New York sebagai ibu kota para miliarder di dunia. Berdasarkan laporan Hurun Report, dari total 2.199 miliarder di dunia, 568 bermukim di Tiongkok, dengan 100 diantaranya berada di Beijing. Sementara AS memiliki 535 miliarder, di mana sebanyak 95 orang berlokasi di New York.
Kondisi ini cukup mengagetkan mengingat perekonomian Tiongkok dikatakan sedang mengalami masa sulit? Terutama pasar sahamnya.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, meski perekonomian dalam masa suram, beberapa sektor masih memiliki kinerja baik. Seperti pada bisnis real estate, manufaktur, dan teknologi. Pengusaha yang berkecimpung di sektor-sektor tersebut pun masih mampu mendulang kekayaan.
Salah satu warga Beijing yang memiliki kekayaan terbesar adalah Wang Jianlin. Nilai kekayaannya mencapai US$ 26 miliar atau setara Rp 343 triliun (kurs Rp 13.194 per dolar AS). Hasil kekayaannya berasal dari bisnis real estate dan bioskop.
“Meskipun sedang dalam masa sulit dengan jatuhnya pasar saham, China justru melahirkan miliarder baru lebih banyak dibandingkan negara lain tahun lalu, terutama pada daftar baru miliarder,” jelas Rupert Hoogewerf, Pimpinan Hurun Report seperti melansir laman Barrons.com, Kamis (10/3/2016).
Dia menambahkan bahwa pertumbuhan miliarder di seluruh dunia sempat tertahan saat ekonomi global bergolak, dolar Amerika Serikat menguat serta anjloknya harga minyak.
Tahun lalu, sebanyak 32 miliarder dicetak di Beijing sementara New York hanya menambah paling sedikit 4. Bahkan Moscow kehilangan 7 miliarder pada 2015 akibat merosotnya harga komoditas.
Bagaimanapun juga, jumlah miliarder tetap menentukan. Forbes baru saja merilis daftar miliarder, dan tertulis bahwa 540 dari 1.810 miliarder berada di Amerika Serikat, sementara 320 sisanya berada di Tiongkok. (Shabrina/Nrm)