Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penguatan sejak awal tahun. Bahkan pada awal pekan, rupiah sempat menyentuh level 12.984 per dolar AS.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) semringah dengan penguatan rupiah tersebut. Menurutnya, apa yang terjadi dengan rupiah tersebut merupakan respons positif dari investor terhadap ekonomi dalam negeri.
"Kalau berbicara rupiah yang semakin menguat, itu baik. Itu artinya adalah kebijakan-kebijakan kita, paket deregulasi, juga kebijakan di BI dan OJK itu direspons positif oleh dunia usaha. Sehingga ada arus uang masuk, arus modal masuk. Itu otomatis," kata Jokowi di Pusat Logistik Berikat, Cakung, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Baca Juga
Dengan paket-paket yang sudah dikeluarkan selama ini, disebutkan Jokowi mampu memperkuat sistem ekonomi domestik dari berbagai gejolak sentimen global, seperti perlambatan ekonomi Tiongkok.
Meski begitu, Jokowi mengaku tidak akan berbangga hati dan lebih menyerahkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kepada pasar. Sebagai negara yang menganut sistem devisa bebas, pergerakan rupiah ditentukan sesuai suply dan demand.
"Kami tidak bisa kendalikan, mau menargetkan menguat sampai berapa itu tidak bisa. Kalau pasar melihat apa yang kita lakukan baik, mereka akan merespons positif," tegas dia.
Nilai tukar rupiah terus menguat pada perdagangan hari ini. Pada pukul 13.00 WIB, rupiah berada di level 13.067 per dolar AS. Level tersebut menguat jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di level 13.129 per dolar AS maupun jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.157 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang ini, rupiah berada di kisaran 13.057 per dolar AS hingga 13.165 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah menguat 5,28 persen.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia(BI) rupiah dipatok di angka 13.149 per dolar AS. Lebih rendah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di level 13.128 per dolar AS. (Yas/Gdn)