Liputan6.com, Jakarta - Seiring berkembangnya zaman, kini semakin banyak perusahaan yang menawarkan wisata ke luar angkasa. Setelah perusahaan Amerika Serikat yang melayani hal itu, kini Rusia juga bergabung dalam bisnis itu.
Wisata luar angkasa kini jadi peluang bisnis yang tengah berkembang. Saat ini, yang memipin bisnis tersebut adalah perusahaan Amerika Serikat, Blue Origin juga Virgin Galactica. Perusahaan pesawat luar angkasa Rusia, KosmoKurs sebentar lagi akan bersaing sehat di bisnis ini.
Pekan lalu, agen lembaga luar angkasa Rusia, Roscosmos menerima design KosmoKurs yang menggunakan roket yang bisa digunakan kembali dan pesawat luar angkasa, yang bisa mengangkut turis ke luar angkasa, 124 mil di atas permukaan bumi.
Advertisement
Baca Juga
KosmoKurs sendiri direncanakan akan mulai menerbangkan armadanya di 2020. Setiap penerbangan akan berlangsung selama 15 menit.
Selama 5 hingga 6 menit dari durasi tersebut, penumpang akan mengapung seperti astronot di Stasiun Angkasa Internasional (International Outer Space. Perjalanan ini akan mirip dengan yang ditawarkan Blue Origin, milik Bos Amazon, Jeff Bezos.
Blue Origin telah berhasil melakukan percobaan penerbangan luar angkasa tak berawak dengan pesawat NEw Shepard. Namun berapa harga tiketnya, belum dirilis.
Perusahaan lainnya yang menawarkan layanan yang sama adalah perusahaan Virgin Galactic milik Richard Branson. Dengan pesawat yang disebut SpaceshipTwo, penumpang akan merasakan sensasi berada di ketinggian 64 mil di atas permukaan bumi, dan memberikan 4 menit sensasi melayang.
Virgin Galactic meluncurkan SpaceShipTwo awal tahun ini, dan dikabarkan akan segera melakukan tes. Tiket untuk melakukan sekali perjalanan, Virgin Galactic mematok harga US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3,2 miliar. Harga itu setara dengan rencana harga tiket KosmoKurs.
Menurut Agen berita nasional Rusia, TASS, KosmoKurs akan mematok harga sekitar US$ 200 sampai US$ 250 ribu per tiket. (Zul/Ndw)