Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan terus membangun infrastruktur transportasi di Indonesia. Pembangunan ini memang menjadi salah satu program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di awal tahun lalu saat menyaksikan penandatanganan 12 paket kontrak untuk pembangunan infrastruktur transportasi di beberapa wilayah, Presiden Jokowi berpesan kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memperhatikan dan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di daerah-daerah terpencil (perintis).
Â
Baca Juga
"Kesiapan pengembangan transportasi daerah berupa bandara perintis, dermaga perintis, harap diperhatikan, sehingga disparitas harga betul-betul bisa kita atasi," kata Jokowi.
Pembangunan infrastruktur transportasi daerah perintis ini menjadi kunci utama untuk menggerakkan ekonomi sebuah wilayah yang selama ini pembangunannya cukup lambat.
Menteri Jonan pun langsung tancap gas mewujudkan tugas tersebut. Dalam masa jabatannya, beberapa bandara, pelabuhan, dan terminal telah dibangun serta diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Berikut ini secuil ulasan pembangunan bandar udara (bandara) oleh Kementerian Perhubungan:
Dalam masa kepemimpinan Menteri Jonan, Kemenhub akan membangun dan mengembangkan belasan bandara baru memperpanjang landasan pacu (runway) di puluhan bandara dan juga merehabilitasi terminal penumpang bandara.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara ini banyak dilakukan di wilayah terluar dan perbatasan Indonesia, seperti Kepulauan Anambas (Provinsi Kepulauan Riau) ataupun Pulau Miangas (Provinsi Sulawesi Utara) yang terletak di perbatasan Indonesia-Filipina.
1. Bandara DC Saudele
Beberapa bandara yang telah dipugar antara lain adalah Bandara DC Saudele Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bandara tersebut merupakan bandara yang lokasinya paling selatan di Indonesia.
"Bandara Saudale sudah direnovasi sampai tahun lalu ada pelapisan runway pembangunan taxiway, apron diperbaiki," kata Jonan di Pulau Rote, Minggu (13/3/2016).
Namun Jonan belum puas. Ia meminta agar bandara tersebut disempurnakan lagi terutama terminal dan apron.
Mantan Dirut PT KAI ini berharap dengan disempurnakannya lagi bandara di Rote, di masa mendatang tak hanya pesawat dari Kupang yang bisa mendarat. Namun, pesawat yang terbang dari daerah lain bisa merasakan bandar udara D.C Saudele.
2. Bandara Rembele
Advertisement
Kementerian Perhubungan juga telah memperbaiki Bandara Rembele, Desa Bale Atu, kecamatan Bukit, kabupaten Bener Merah, Aceh. Peresmian bandara tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret ini.
Dengan perbaikan tersebut, kini landasan Bandara Rembele lebih luas menjadi 30x2.250 meter dari semula 30x1.400 meter. Selain itu, apron diperluas menjadi 95x150 meter dari semula 80 x 106 meter. Dengan perluasan yang dilakukan, Bandara Rembele kini dapat didarati pesawat Boeing 737.
3. Bandara Bawean
Di awal Januari, Menteri Jonan juga telah meresmikan Bandara Harus Thohir yang berada di Pulau Bawean yang terletak di utara Pulau Madura.
Bandara Bawean merupakan salah satu dari 17 bandara kecil yang dibangun ‎Kementerian Perhubungan pada 2015. Pembangunan bandara kecil merupakan bentuk dukungan untuk membangun dari daerah pinggiran.
Bandara Harun Thohir memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 930 meter dan mampu didarati pesawat jenis twin otter.
Dengan menggunakan transportasi udara, perjalanan dari Surabaya menuju Pulau Bawean dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 55 menit. Sedangkan jika menggunakan transportasi laut bisa mencapai 6 jam.
4. Bandara Wamena dan Kaimana
Di akhir 2015 lalu, dua bandara yang terletak di Papua juga diresmikan. Kedua bandara tersebut adalah Bandar Udara Wamena dan Bandar Udara Kaimana. Bandara ini yang telah dinanti oleh masyarakat Papua, terutama yang tinggal di pegunungan tengah Papua.
Bandara Wamena menghubungkan wilayah Jayawijaya dengan Jayapura dan kabupaten pemekaran lainnya di Papua seperti Kabupaten Lanny Jaya, Tolikara dan lainnya.
Pesawat yang biasa beroperasi di Bandara Wamena untuk melayani penerbangan, yaitu mulai dari pesawat kecil seperti Cessna, ATR-72, Boeing 732 dan 733, hingga pesawat berbadan besar seperti Boeing 737-300.
Menteri Jonan menuturkan Bandara di Wamena diklaim sudah berubah drastis. Ia mengatakan, kondisi bandara di Wamena telah memiliki standar internasional setelah dibangun.
Tak hanya dalam bentuk bangunan terminalnya, Jonan juga mengaku toilet yang memfasilitasi Bandara Wamena tersebut dinilai cukup bagus. Bahkan Ia mengklaim lebih bagus dari Istana Kepresidenan.
 (Deon/Ndw)