Sukses

10 Infrastruktur Megah yang Kini Terbengkalai

Sejumlah tempat yang kini terbengkalai juga dijadikan sebuah warisan sejarah oleh pemerintah setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Membangun sebuah infrastruktur, bangunan, bahkan kota perlu perawatan, agar bisa tumbuh berkembang dengan baik. Umurnya pun akan panjang jika dirawat dengan benar.

Tak sedikit, bangunan-bangunan ditinggalkan terbengkalai tak terawat. Tak ada orang mau tinggal atau menetap di sana. Alhasil, bangunan atau kota itu menjadi mati, sepi, kotor dan tak jarang menimbulkan nuansa mistis. Biaya mahal pun jadi mubazir jika tempat yang dibangun itu jadi  teronggok tak berguna.

Sejumlah tempat yang kini terbengkalai juga dijadikan sebuah warisan sejarah oleh pemerintah setempat. Dilansir dari My First Class Life, Senin (14/3/2016), berikut daftar tempat terbengkalai yang paling parah di dunia.


1. Lawndale Theatre - Chicago AS

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Di tahun 1926, warga Chicago terkejut karena dikabarkan akan ada teater baru bernama Lawndale Theatre. Teater itu kemudian dibuka setahun setelahnya dengan eksterior dibuat mirip gereja katedral.

Bioskop tersebut bisa menampung 2.200 orang. Seiring dengan pengoperasiannya, kepemilikan Lawndale beberapa kali berpindah tangan, dan digunakan untuk produksi film hingga 1961, setelah pemimpin gang jahat di Chicago tewas dibunuh di tangga gedung teater ini.

Dibuka kembali di 1964 sebagai gereja, Lawndale kembali dibuka hingga 40 tahun kemudian dan ditutup lagi pada awal milenium.

Meski banyak rumor akan dibuka kembali, teater kenyataannya menjadi terbengkalai tak terjamah dengan jendela yang berlubang karena peluru bekas pembunuhan gangster. Akhirnya, teater tersebut dihancurkan di 2014.

2. Taman Hiburan Wonderland - Beijing, China

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

China pernah punya taman hiburan paling menyedihkan di dunia. Bermaksud ingin membangun taman hiburan terbesar se-Asia. Dengan menambah luas hingga 120 acre, perusahaan Thailand Reignwood Group punya maksud baik namun dana yang terbatas.

Alhasil, pembangunan Wonderland mangkrak dan terhenti pada 1998 menyisakan istana utama dan lusinan bangunan yang ditinggalkan karena belum selesai dibangun.

Banyak harapan dan rencana kalau pembangunan akan dilanjutkan, namun tak juga terealisasi. Malah, lahannya diklaim petani lokal untuk bercocok tanam. Sekarang, tak ada lagi harapan ada taman hiburan terbesar di Asia di China setelah struktur terakhir dihancurkan di 2013.

2 dari 4 halaman

Lokasi Lain

3. Craco, Italia

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Ini bisa juga disebut sebagai kota hantu. Sekitar hampir 1.500 tahun lalu, Yunani mulai membangun sesuatu yang disebut Montedoro. Pada 1100, desa tersebut diambil alih oleh Roberto de Poetrapertosa dan dibangunlah basis militer dan penjara juga dengan sekolah di abad selanjutnya.

Terus berkembang ke abad selanjutnya, Craco yang berada di atas bukit ini adalah sebuah kawasan yang luas di tahun 1800-an, namun perekonomian turun pada 1900 dan membuat banyak orang meninggalkan tempat ini.

Kira-kira lebih dari 50 tahun yang lalu, terjadi longsor karena sistem infrastruktur yang buruk. Tak hanya itu, pada 1980-an, gempa bumi melanda dan membuat Craco menjadi sebuah kota berhantu. Kota ini sepi,  kini hanya dijadikan tempat wisata sejarah dan syuting film.

4. Lee Plaza Hotel - Detroit Asia

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Detroit memang pernah mengalami kebangkrutan, maka tak heran banyak juga bangunan di negara bagian ini yang tutup terbengkalai dan tak terawat. Salah satunya adalah Lee Plaza Hotel.

Bangunan ini dibangun pada 1929, dan termasuk salah satu bangunan paling megah di Detroit. Namun, di tahun 1990, bangunan ini tutup dan terbengkalai. Ada harapan, Lee Plaza bisa kembali hidup. Pengembang Craig Sasser menyatakan pada November 2015 lalu bahwa dia berencana membeli Plaza tersebut seharga US$ 258 ribu dan akan menginvestasikan US$ 200 juta untuk mengembangkan bangunan tersebut.

5. Nara Dreamland - Jepang

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Jepang juga punya taman hiburan yang terbengkalai tak terawat. Taman hiburan ini pernah menjadi salah satu tujuan wisata paling terkenal di Jepang.

Di 1961, taman hiburan ini dibangun setelah Jepang terinspirasi untuk membuat Disneyland sendiri. Kejayaan taman ini hilang di 1983, saat Disney menyatakan akan membangun Tokyo Disney Resort. Hasilnya, orang yang datang ke Nara semakin menipis hingga kosong.

Di 2006, pemilik taman hiburan ini sadar tak bisa bersaing dengan Disney dan akhirnya menutup taman hiburan ini selamanya. Sekarang, taman hiburan tersebut hanya menyisakan wahana-wahana yang tak terawat dan berlumut.

3 dari 4 halaman

Lainnya

6. Pontiac Silverdome - Detroit

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Lagi-lagi bangunan yang kini mati ada di Detroit. Ini adalah stadion rumah dari klub footbal Detroit Lions. Ini menjadi stadion kebanggaan Lions mulai 1975 hingga 2001.

Di 2001, Silverdome akhirnya tidak terpakai. Padahal Silverdome adalah salah satu stadium paling ikonik di Amerika Serikat sebelum ada FedEx Field di Washington DC pada 1997. Di Oktober 2015, berita mengabarkan bahwa bangunan itu akan dihancurkan pada musim dingin 2016 ini.

7. Bodie - California

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Selama demam emas di California pada 1800, banyak daerah desa di Amerika dengan cepat menjadi hub dari masyarakat yang ingin cepat kaya. Di 1859, emas ditemukan di Bodie. Waktu berjalan terus dan selama 20 tahun banyak emas dan perak ditemukan di Bodie. Alhasil, penduduk di desa ini mencapai 7.000 orang.

Di 1880, Bodie jadi salah satu kota yang terluas di California. Saat emas mulai mengering, penduduk Bodie mulai berkemas dan pindah ke Montana, Arizona dan Utah dengan harapan bakal dapat keberuntungan yang lebih baik.

Di 1910, penduduk Bodie turun drastis dan pada awal Perang Dunia II, penduduknya hanya tersisa 100 orang. Sekarang, daerah itu menjadi kota mati yang berhantu yang dikenal dengan nama Bodie State Historic park dan terdaftar sebagai California Historical Landmarks yang didatangi 200 ribu wisatawan per tahun.

4 dari 4 halaman

Kota Lain

8. Pripyat, Ukraina

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Pripyat dulunya adalah kota yang berkembang dengan cepat, dan berpenduduk 50 ribu orang. Namun karena bencana nuklir, Pripyat kini jadi kota mati tak berpenduduk.

Pripyat resmi dideklarasikan menjadi kota pada 1979, dan 7 tahun kemudian menjadi lokasi dari bencana saat ledakan nulir Chernobyl menewaskan 31 orang dan membuat area tersebut benar-benar tak berpenghuni.

Karena ancaman kanker dan level radiasi yang tinggi, penduduk tak pernah kembali lagi ke kota ini. Sekarang, hampir 30 tahun setelah bencana tersebut, orang tak pernah ingin kembali ke kota tersebut meski selalu ada orang yang menggunakan pakaian pelindung dan mengambil foto dari daerah aman.

9. Venue Olimpiade 2004 - Athena Yunani

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Masih hangat di ingatan, Olimpiade 2004 yang berlangsung di Athena, Yunani. Saat itu, ribuan atlit bertanding di sejumlah venue megah yang dibangun di kota bersejarah ini. Namun sekarang, venue Olimpiade itu tak terawat dan jadi bangunan tak terpakai.

Yunani menggelontorkan US$ 10 miliar untuk membangun gedung baru dan meningkatkan infrastruktur lokal untuk pesta olahraga terbesar di dunia itu. Namun, gelaran yang dilakukan di Yunani itu penuh dengan intrik.

Lebih dari satu dekade kemudian, Kompleks Olimpiade Olahraga benar-benar kosong dan di beberapa titik masih terdapat logo Olimpiade yang kian memudar.

10. Hashima Island/Gunkanjima - Nagasaki Jepang

10 Tempat Paling Terabaikan (My First Class Life)

Jauh dari pantai berpasir putih, air jernih dan minuman payung, pulau Gunkanjima secara resmi dikenal sebagai Pulau Hashima dan terletak sembilan mil di lepas pantai Nagasaki di Jepang selatan. Pertama kali didirikan pada tahun 1887, pulau 16-acre menjadi populer untuk tambang batubara bawah lautnya.

Daerah ini mencapai tingkat populasi tertinggi di 1959, pulau ini akhirnya ditinggalkan pada 1974 setelah pasokan batu bara kian menipis dan memaksa tambang untuk tutup. Hal itu membuat 5.000 orang untuk berkemas dan pindah. Pulau tersebut sudah terbengkalai selama 30 tahun.(Zul/Nrm)

Â