Liputan6.com, Solo - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencanangkan program serbu serap gabah Bulog di Sidodadi, Masaran, Sragen, pada Senin 14 Maret 2016. Program tersebut dilakukan untuk mengantisipasi harga gabah yang turun saat masa panen raya.
Selain mencanangkan program tersebut, Amran Sulaiman juga menggelar panen raya di Sidodadi, Masaran, Sragen.
Baca Juga
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Dkaswandi, Bupati Sragen, Agus ‎Fatchur Rahman serta anggota DPR RI Agustina Wiludjeng.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Amran Sulaiman mengatakan pencanangan program gerakan serbu serap gabah dilakukan sebagai respons atas turunnya harga gabah di kalangan para petani saat masa panen raya.
Baca Juga
"Untuk melakukan penyerapan gabah di tingkat petani, Bulog diharapkan turun ke lapangan. Karena dengan dana Rp 20 triliun, Bulog bisa menyerap gabah dengan target stok mencapai 4 juta hingga 5 juta ton beras pada tahun 2016," kata dia di Sragen, seperti ditulis Selasa (15/3/2016).
Ada Bulog, lanjut dia, diharapkan dapat memotong mata rantai tengkulak di lapangan. Lantaran, peran mereka selama ini banyak memainkan harga sehingga petani merasa banyak dirugikan.
"Pengerahan Bulog melalui posko-posko dan mengerahkan penyuluh di lapangan untuk memotong mata rantai tengkulak. Untuk itu peran Bulog harus dimaksimalkan supaya harga jual gabah di tingkat petani tidak dipermainkan tengkulak," ujar dia.
Dalam acara tersebut, Kementerian Pertanian juga memberikan sejumlah alat pertanian seperti traktor, combine harvester. Alat pertanian yang berjumlah sekitar 150 unit tersebut selanjutnya diberikan kepada beberapa kelompok tani. (Reza K/Ahm)