Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli beserta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menawarkan kerjasama investasi di sektor kemaritiman kepada 300 pebisnis Belgia. Kedatangan delegasi ratusan pengusaha tersebut dipimpin langsung Putri Astrid.
Dalam sebuah kesempatan acara Belgium-Indonesia Maritime Summit, Rizal Ramli mengungkapkan, kunjungan delegasi bisnis Belgia kali ini merupakan yang terbesar. Hal ini menunjukkan adanya optimisme baru terhadap Indonesia dari kalangan internasional maupun pelaku bisnis.
"Delegasi yang dipimpin Putri Astrid ini adalah delegasi bisnis yang paling besar dari Belgia selama ini. Memang banyak negara besar yang kirim delegasi bisnis dalam jumlah besar, ini menandakan adanya optimisme baru kepada Indonesia," ujarnya saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Baca Juga
Kata Rizal, pengusaha asal Belgia telah menandatangani perjanjian kerjasama investasi di sektor maritim. Keseriusan pengusaha Belgia menanamkan modal di Tanah Air, khususnya di sektor tersebut seiring dengan upaya pemerintah dalam mengembalikan kejayaan laut Indonesia.
"Kebanyakan memang investasi di maritim, seperti pengembangan pelabuhan, pembangunan kapal laut, sampai pariwisata," ucapnya.
Sesi negosiasi kerjasama, diakuinya, masih berlanjut sampai dengan besok (17/3/2016). Dan diharapkan semakin banyak pebisnis Belgia yang merealisasikan investasi di Indonesia. Karena proses masih berjalan, Rizal belum dapat memperkirakan nilai investasi yang bakal masuk dari pengusaha Belgia.
"Lihat saja besok, ini kan belum selesai. Mungkin akan lebih banyak tandatangan investasi yang konkret. Saya pun tidak bisa menargetkan, karena negosiasinya masih berjalan," papar Rizal.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Presiden Jokowi berkomitmen penuh mengembalikan kejayaan Indonsia sebagai negara maritim karena sumber daya laut yang berlimpah.
"Pak Rizal pernah bilang, sektor kelautan (sumber daya) kami dijual sampai Madagaskar. Indonesia merupakan eksportir nomor tiga terbesar di Asia Tenggara," jelasnya.
Kementeriannya, kata Susi, akan melanjutkan pemberantasan pencurian ikan ilegal bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait. Di samping itu, mengembangkan industri hilir di sektor kelautan dan perikanan.
"Kami mengundang Bapak dan Ibu (investor Belgia) untuk investasi di akuakultur (budidaya) dan pakan ikan. Karena kami ingin mengurangi ketergantungan pakan ikan impor," tandasnya. (Fik/Gdn)