Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Â mencatat nilai komitmen investasi di Februari 2016 mencapai Rp 355 triliun. Angka ini naik jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, kenaikan tersebut diperoleh dari izin prinsip penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 75 triliun yang naik 66 persen. Serta izin prinsip penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 281 triliun yang juga meningkat 218 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia mengungkapkan, komitmen investasi yang masuk melalui izin prinsip tersebut menunjukkan daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi.
Baca Juga
"Awal tahun ini, angka komitmen investasi yang dicatatkan di Januari dan Februari sangat positif bagi target pencapaian realisasi investasi 2015-2019 yang sebesar Rp 3.500 triliun," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Sementara jika dilihat dari asal negara PMA, lanjut Franky, Amerika Serikat (AS) menduduki‎ peringkat pertama dalam hal komitmen investasi. Tercatat, komitmen investasi dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai US$ 16,2 miliar. Kemudian diikuti dengan Tiongkok US$ 395 juta, British Virginia Island US$ 322 juta, Singapura ‎US$ 302 juta dan Korea Selatan US$ 292 juta.
Sedangkan jika dilihat dari sektor investasi, Franky menyatakan, yang mengalami kenaikan signifikan di industri manufaktur. Komitmen investasi di sektor tersebut mencapai Rp 235 triliun atau tumbuh 20 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Komitmen di kelompok industri manufaktur tersebut porsinya 66 persen dari total investasi yang berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia," ungkap dia.(Dny/Nrm)