Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong perbaikan dan kemudahan dalam proses investasi di ‎Indonesia. Bahkan pemerintah menargetkan peringkat Indonesia dalam Ease Doing Business Bank Dunia meningkat dari 106 ke peringkat 40 dunia.
Duta Besar/Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menilai target tersebut terlalu ambisius. Ia menuturkan, untuk mencapai target ini maka dibutuhkan komitmen dan kerja keras bukan hanya di tingkat pemerintah pusat tetapi juga di level daerah.
"Targetnya ke 40, itu baik tapi cukup ambisius. Itu butuh kerja keras, harus ada kerja sama. Jadi bukan hanya tugasnya BKPM, tapi semua kementerian dan lembaga. Jadi menurut saya targetnya sangat brilian," ujar dia di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
‎
Meski demikian, dia menilai pemerintah telah memperlihatkan komitmennya untuk memperbaiki peringkat Indonesia tersebut.
Sebagai contoh, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi, melakukan penyederhanaan proses investasi dengan PTSP, serta mengeluarkan beberapa sektor usaha dari Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Adanya paket kebijakan dan DNI yang baru itu cukup bagus, ada langkah yang bagus. Tapi masih ada hambatan untuk mempercepat angka pertumbuhan (ekonomi) Indonesia," kata dia.
Namun Moazzam mengaku tetapi optimistis Indonesia bisa mencapai target tingkat kemudahan bisnis yang telah ditargetkan pemerintah. Lantaran Indonesia memiliki potensi menjadi penggerak perekonomian Asia dengan jumlah populasi yang besar.
"Kami percaya masa depan Asia tidak hanya bergantung dari China dan India tapi juga Indonesia. Indonesia punya size 250 juta orang. Jadi kami ingin melihat Indonesia sukses," kata dia. (Dny/Ahm)