Sukses

The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Minyak Lanjutkan Reli

Harga minyak kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis atau Jumat waktu Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis atau Jumat waktu Indonesia. Kenaikan harga ini tak terlepas dari langkah The Federal Reserve yang menahan suku bunga acuan pada pertemuan kemarin.

Harga minyak patokan Amerika Serikat ditutup lebih dari US$ 40 per barel, pada optimisme produsen kebanyakan untuk membekukan pasokan pada bulan depan di tengah permintaan bensin yang melonjak.

Melemahnya dolar setelah keputusan kebijakan Federal Reserve pada Rabu yang memutuskan dua kenaikan suku bunga AS tahun ini, bukan empat, juga menarik pembeli minyak yang menggunakan mata uang seperti euro.

Tokoh OPEC Arab Saudi dan produsen non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia akan bertemu pada 17 April di ibukota Qatar Doha, meningkatkan kemungkinan pertama kesepakatan pasokan global dalam 15 tahun.

"Kemungkinan remote yang terkoordinasi upaya pengendalian pasokan berasal dari pertemuan ini," kata Pete Donovan, broker dengan Energi Likuiditas di New York dilansir dari CNBC, Jumat (18/3/2016).

Harga minyak telah melonjak lebih dari 50 persen dari posisi terendah 12-tahun sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak melayangkan ide pembekuan produksi, meningkatkan Brent naik dari sekitar US$ 27 per barel dan minyak mentah AS dari total US 26.

Pada hari Kamis, untuk kontrak bulan depan minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menetap 4,5 persen lebih tinggi, pada US$ 40,20 per barel, posting penutupan terbaik sejak 3,2015 Desember

Minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan naik US$ 1,15 sampai US$ 41,48, setelah sebelumnya mencapai puncak tahun ini dari US$ 41,60.