Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan dinilai jauh lebih efisien ketimbang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Salah satu sebabnya, harga gas jauh lebih murah ketimbang harga BBM.
Seperti diungkapkan Mahmud (51) salah satu supir bajaj BBG di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Dia mengatakan, dalam sehari biasanya mengisi BBG di Mobile Refueling Unit (MRU) sebesar Rp 32 ribu.
Dengan harga BBG yang dijual PGN sebesar Rp 3.100 per liter setara premium (LSP), per hari Mahmud bisa mengisi sekitar 10 LSP.
"Sekali isi paling Rp 16 ribu, itu dari pagi sampai siang. Kalau sehari bisa dua kali mengisi," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Baca Juga
Menurut Mahmud, hal ini berbeda saat dia masih membawa bajaj berwarna merah yang mengkonsumsi BBM. Setidaknya dalam sehari dirinya harus mengisi BBM hingga Rp 60 ribu.
"Kalau bajaj yang bensin paling nggak setengah hari isi Rp 25 ribu-Rp 30 ribu. Belum lagi ada biaya buat beli olinya. Kalau ini kan setengah hari 16 ribu dan nggak pakai oli. Jarak tempuhnya sama saja," jelas dia.
Selain biaya bahan bakar yang lebih murah, bajaj berbahan bakar gas ini juga dinilai lebih nyaman dikendarai dan ramah lingkungan. Penumpang pun mengaku lebih senang naik bajaj BBG ketimbang bajaj yang mengkonsumsi BBM.
"Mesinnya enak ini, empuk nggak berisik. Dulu saya cukup lama bawa bajaj yang merah, sekarang beralih ke sini semua," tandas dia.(Dny/Nrm)