Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kampanye Global Earth Hour, yang akan berlangsung pada Sabtu (19/3/2016). Jika seluruh pelanggan PLN ikut berpartisipasi dalam kapanye tersebut akan berdampak besar dalam penghematan konsumsi listrik.
Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, sebagai Perusahaan Listrik Negara, Earth Hour merupakan momentum strategis untuk mengingatkan masyarakat agar lebih menghemat listrik guna berperan serta dalam meminimalisir perubahan iklim.
"Selain itu, diharapkan juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan haya hidup menjadi lebih ramah lingkungan," kata Agung, di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Agung menambahkan, Earth Hour juga merupakan sebuah kampanye global guna mengajak semua penduduk bumi baik individu, komunitas, pelaku bisnis, maupun pemerintah untuk bersama-sama peduli pada upaya penurunan emisi karbon dioksida yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim.
Baca Juga
"Utamanya, kampanye earth hour mengajak kita untuk menghemat listrik dengan mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam. Aksi satu jam yang nyata," ungkap Agung.
Untuk tahun ini Earth Hour akan dilakukan pada Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Kegiatan mematikan listrik selama satu jam yang digelar setiap tahunnya itu dipusatkan di dua ikon Indonesia yang dikenal dunia yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Untuk turut mensukseskan Earth Hour, PLN menghimbau ke seluruh unitnya agar mematikan lampu selama 1 jam pada pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat pada Sabtu, 19 Maret 2016.
PLN juga mendorong pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat sesuai kebutuhan, tidak hanya saat perayaan earth hour namun menjadikan perilaku hemat listrik sebagai budaya sehari-hari. Dengan berhemat listrik maka biaya rekening listrik akan turun dan berpartisipasi dalam megurangi pemanasan global.
"Beberapa contoh hemat listrik yang tidak mengurangi kenyamanan misalnya, menggunakan AC yang dilengkapi timer sehingga bisa mengatur lama waktu penggunaannya, menggunakan lampu dan alat elektronik yang hemat energi, mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak digunakan, menggunakan bak penampung air supaya pompa air tidak sering mati nyala dan lain-lain," kata Agung.
Kegiatan Earth Hour berdampak cukup signifikan, seperti tahun lalu, PLN mencatat, beban listrik Jakarta pada Sabtu 28 Maret 2015 jam 21.00 WIB sebesar 3.322 Mega Watt (MW) atau turun 165 MW 4.73 persen dibanding beban pada hari Sabtu 14 Maret 2015 pada jam yang sama yang sebesar 3.487 MW.
Sementara beban listrik di Jawa pada jam 21.00 WIB pada Sabtu 28 Maret 2015 tercatat sebesar 4.072 MW atau turun 19 MW 0.22 persen dibanding beban pada 14 Maret, jam yang sama yang sebesar 4.091 MW. (Pew/Gdn)