Liputan6.com, Jakarta - Penjualan produk Reebok jauh tertinggal dibandingkan kompetitornya, Nike, saat ini. Selama satu dekade lebih Reebok hanya dapat menguasai pangsa pasar sebesar delapan persen. Bahkan pada Februari lalu turun jadi dua persen.
Mengutip Business Insider, Senin (21/03/2016), Reebok sedang berusaha untuk mengubah cara pandang konsumennya dengan menggandeng seorang penyanyi rap atau rapper, Kendrick Lamar. Taktik ini meniru Adidas dan Puma yang memilih Kanye West dan Rihanna sebagai brand image produknya.
"Hip-hop dan fashion adalah hal yang sama," kata Lamar kepada Fashionista. "Hal ini sudah terjadi sejak Run-DMC di era 1980an. Anda harus melekat pada suatu produk yang melambangkan diri Anda." tambahnya.
Reebok telah bekerja sama dengan Lamar sejak akhir 2014 dan saat ini keduanya sedang mempromosikan sepatu model klasik Reebokdengn material kulit.
Baca Juga
Banyak artis hip-hop yang mengeluarkan produknya eksklusif dengan harga selangit. Tapi tidak dengan Lamar. Ia membuat seri sepatu Ventilators yang harganya sekitar US$ 74,99.
Profesor pemasaran dari University of Southern California, Jeetendr Sehdev, mengatakan kolaborasi ini memiliki tiga manfaat. "Pertama memanusiakan merek," katanya.
Lalu, manfaat kedua adalah mengembangkan produk yang tidak hanya masuk ke dalam mode tapi juga musik hip-hop. "Yang ketiga, Lamar membantu Reebok dalam menyatukan komunitas kulit hitam muda di Amerika," ujar Sehdev.
Menurut dia apa yang Reebok lakukan saat ini sudah tepat dan bias mendongkrak penjualan. "Ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang menjanjikan," katanya.