Liputan6.com, Jakarta - Para pedagang makanan skala rumah tangga sangat terbantu dengan adanya jaringan pipa gas yang dimiliki oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Gas rumah tangga yang dipasok PGN melalui pipa tersebut tersedia 24 jam non-stop.
Salah satunya seperti diungkapkan Hermi, penghuni Rumah Susun (Rusun) Kebon Kacang, Jakarta Pusat, yang juga berprofesi sebagai pedagang makanan. Ia mengatakan, dengan tersedianya pasokan selama 24 jam, dirinya tidak perlu khawatir kehabisan gas saat memasak makanan untuk keperluan dagangan. Berbeda halnya jika dia harus menggunakan tabung gas.
Baca Juga
"Karena kami pedagang, harus bangun tengah malam. Kalau pakai tabung lalu gas habis, carinya susah. Belum lagi kalau harganya lebih mahal, mau tidak mau harus beli. Kalau menggunakan pipa kami bisa pakai kapan saja, nanti tinggal perhitungannya per bulan tergantung pemakaian," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Lanjut Hermi, jika ia memakai gas dari tabung untuk ukuran 3 kg, rata-rata hanya cukup untuk memasak selama 12 jam. Sedangkan sebagai pedagang makanan, dia mengaku butuh waktu lebih dari 12 jam untuk memasak makanan yang akan dijualnya.
"Saya masak dari pukul 4 sore sampai pukul 8 pagi. Kalau saya masak makanan kan, merebusnya saja harus berjam-jam. Kalau pakai tabung yang 3 kg, kita pakai jam 5 sore, jam 5 paginya sudah habis. Itu pun kalau barangnya ada, kalau tidak ada saya harus cari ke mana-mana," kata dia.
Selain soal pasokan yang tersedia selama 24 jam, harga gas dari PGN ini juga dinilai jauh lebih murah jika dibandingkan harga gas tabung. Untuk kebutuhan memasak, rata-rata dirinya hanya membayar tagihan sebesar Rp 100 ribu per bulan.
"Ini sangat membantu kita yang pedagang. Bayar per bulan cuma Rp 100 ribu. Kalau lagi ada acara lebih dari Rp 100 ribu, tapi itu harga yang wajar," kata dia. (Dny/Gdn)