Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memutuskan membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba tahun buku 2015 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 7,6 triliun. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk laba ditahan perseroan.
"Adapun pembagian dividen ini tidak terlepas dari kinerja Bank BRI tahun 2015 yang tumbuh sehat dan stabil di semua aspek keuangan," kata Asmawi di kantornya, Rabu (23/3/2016).
Asmawi menuturkan, aspek keuangan itu mulai dari pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan fee based income, kenaikan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah, peningkatan IT, performance, penerapan Manajemen Risiko dan good corporate governance (GCG) secara menyeluruh hingga terjaga efisiensi operasional.
Baca Juga
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan kinerja cukup baik pada 2015. Hal itu ditunjukkan dari pendapatan bunga bersih naik sekitar 13,18 persen dari Rp 51,48 triliun pada 2014 menjadi Rp 58,27 triliun pada 2015.
Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 4,88 persen menjadi Rp 25,39 triliun pada 2015. Perseroan mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 24,21 triliun pada 2014.
Dalam RUPST yang digelar di Gedung BRI I lantai 21 tersebut, pemegang saham juga telah menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Selain itu, RUPST BRI juga telah menyetujui pengalihan saham tresuri (treasury stock) untuk digunakan dalam Program Kepemilikan Saham bagi Manajemen dan Pekerja Perseroan.
Sebagai informasi, Perseroan telah melakukan pembelian kembali (buy back) saham sejumlah 221.718.000 (dua ratus dua puluh satu juta tujuh ratus delapan belas ribu) Iembar saham yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2015 sampai dengan 12 Januari 2016, sesuai ketentuan POJK No. 02/POJK.04/2013 yang saat ini disimpan dalam bentuk saham tresuri.
Advertisement