Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak mengenal Bill Gates, orang paling kaya di dunia saat ini. Kekayan penemu pencipta Microsoft ini mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun.
Melansir dari zdnet.com, Selasa (29/3/2016) setelah Microsoft go public 30 tahun yang lalu, Bill Gates masih memiliki 45 persen saham dari perusahaan. Kalau saja ia memegang seluruh sahamnya, Gates akan bernilai US$ 193 miliar hingga hari ini, bukannya US$ 81 miliar.
Titik utama Gates menjadi orang terkaya di dunia bukan karena niatnya. Bahkan dia menolak untuk mengambil modal usaha untuk berkembang lebih cepat. Gates mencoba untuk menghindari go public, bahkan setelah pesaingnya seperti Lotus Development dan Ashton-Tate melakukan hal tersebut dan mendapatkan tumpukan uang setelahnya.
Advertisement
Tahun 1986, Majalah Fortune mengungkapkan, Microsoft tidak didominasi oleh investor modal ventura seperti pesaing lainnya. Dengan keuntungan sebelum pajak berjalan setinggi 34 persen dari pendapatan, Microsoft tidak membutuhkan bantuan uang lain untuk memperluas bisnisnya.
Tentu saja Microsoft masih merupakan perusahaan kecil pada saat itu dengan omset US$ 140 juta. Ketika saham Microsoft dibuka di US$ 21, Gates hanya mendapatkan US$ 1.6 juta dari saham yang dia jual. Bahkan setelah saham menetap di US$ 31,25, keuntungan Gates juga hanya mencapai US$ 350 juta.
Jadi, alasan sebenarnya Gates menjadi kaya adalah karena nilai setiap saham Microsoft meningkat sekitar 60.000 persen. Sebagian besar pertumbuhan didorong oleh keberhasilan Windows 95 dan Microsoft Office.
Gates seharusnya bisa lebih kaya. Namun dia mengundurkan diri sebagai CEO pada Januari 2000, dan mulai bekerja paruh waktu pada tahun 2006. Kemudian Gates berhenti bekerja pada tahun 2008, meskipun tetap menjadi ketua hingga 2014. Dia juga menjual hampir seluruh saham Microsoft nya, hingga kini Gates memiliki saham kurang dari 3 persen.
Â
(Shabrina Aulia Rahmah)
Â
Â