Sukses

Penurunan BBM Tak Bakal Besar, Ini Alasannya

Kementerian ESDM tidak akan menurunkan harga BBM terlalu banyak pada periode awal April ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mencari cara agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak mengalami kenaikan menjelang Lebaran atau pada awal Juli nanti. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, ‎pemerintah berencana untuk menurunkan harga BBM pada awal April ini. Penurunan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan penurunan harga minyak dunia dan juga penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, pemerintah juga sedang mencari solusi agar penurunan pada April ini tidak membuat kenaikan harga pada periode tiga bulan berikutnya yang jatuh pada Juli. Pemerintah tidak ingin pada periode Juli nanti harga BBM naik karena pada periode tersebut bersamaan dengan Lebaran. 

"Jadi kami sedang mempertimbangkan bagaimana penurunan ini bisa jangka panjang agar pada saat lebaran jangan naik," kata Wiratmaja, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/3/2016). Pemerintah tidak ingin masyarakat terbebani pada saat Lebaran nanti. Biasanya, saat puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri harga kebutuhan pokok naik. 

Wiratmaja melanjutkan, solusi tersebut harus dipikirkan masak-masak oleh pemerintah karena saat ini sudah terlihat tanda-tanda kenaikan yang tercermin dalam harga acuan BBM yaitu Mean Of Plates Singapore (MOPS) menunjukkan kenaikan.

Kenaikan MOPS pada April nanti akan ikut berpengaruh juga kepada pembentukan harga tiga bulan berikutnya atau pada Juli nanti. "MOPS sudah mulai stabil naik dan periode nanti atau 1 April sampai 31 Juni untuk perubahan pada 1 Juli," jelas dia. 

Oleh karena itu, Kementerian ESDM tidak akan menurunkan harga BBM terlalu banyak pada periode awal April ini agar pada periode awal Juni nanti tidak mengalami kenaikan jika memang patokan yang ada mengharuskan harga BBM naik. Dalam konsepnya, penurunan harga BBM pada April yang tidak banyak untuk menutupi kenaikan harga pada tiga bulan berikutnya.

Dalam konsepnya, pemerintah ingin harga BBM tetap stabil, sehingga beban masyarakat tidak bertambah berat saat Lebaran nanti. "Sangat penting kami jaga stabilitas. Harus kami pertimbangkan stabilitas. Nah, Lebaran kalau pas naik di sana tambah berat, ini yang harus kami pertimbangkan. bagaimana menstabilkan supaya pada saat Lebaran jangan naik," tutup dia. (Pew/Gdn)